Sabtu, 1 November 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

8 'Senjata' Trump untuk Paksa Zelensky Mundur, Salah Satunya Bekukan Aset Presiden Ukraina

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump punya sejumlah “senjata” untuk memaksa Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk turun takhta.

Tangkapan Layar YouTube The White House
ADU MULUT - Tangkapan layar di YouTube The White House menunjukkan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky dan Presiden AS, Donald Trump beserta Wakilnya, JD Vance terlibat adu mulut di Ruang Oval Gedung Putih pada Jumat (28/2/2025). 

Zelensky sebenarnya sudah harus lengser tahun lalu. Hanya saja, sambil menyinggung situasi darurat militer, dia belum bersedia mundur. Tindakan Zelensky bisa dipertanyakan secara hukum.

Tekanan secara tidak langsung

Di samping bisa menekan secara langsung, Trump juga bisa memberikan tekanan secara tidak langsung. Berikut tiga caranya.

1. Menekan rekan AS di Eropa

Ekonom Paul Craig Roberts mengatakan Eropa tetap bergantung pada AS. Jika sudah tidak ada senjata yang tersisa, Eropa harus segera mengambil tindakan.

2. Mengancam keluar dari NATO

Baca juga: Sosok Lukashenko, Presiden Belarusia Niat Kumpulkan Trump, Putin, Zelensky, tapi Benci Mediasi

Trump bisa mengancam akan menarik keluar AS dari Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Eks pejabat Kemenhan AS bernama David Pyne mengatakan ancaman itu bisa mendorong Eropa untuk mengendalikan Zelensky.

3. Penerapan tarif impor

Bloomberg menyebut pengenaan tarif 25 persen terhadap impor dari Eropa bisa mengurangi 1,5 persen PDB Uni Eropa. Trump sendiri sudah mengancam akan mengenakan tarif itu.

STARMER DAN ZELENSKY. Foto yang diambil dari akun Twitter/X dari PM Inggris Keir Starmer pada Minggu (2/3/2025) ini menunjukkan momen pertemuan Starmer dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di London.
STARMER DAN ZELENSKY. Foto yang diambil dari akun Twitter/X dari PM Inggris Keir Starmer pada Minggu (2/3/2025) ini menunjukkan momen pertemuan Starmer dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di London. (X/@Keir_Starmer)

 

Zelensky pernah mengaku siap mundur

Beberapa waktu lalu Zelensky mengaku siap mundur dari jabatan Presiden Ukraina.

Pernyataan ini cukup mengejutkan karena Zelensky sebelumnya bahkan menolak mundur meski masa jabatannya sudah berakhir.

Zelensky kini mengatakan bersedia melengserkan diri apabila pengunduran dirinya itu bisa membawa perdamaian bagi Ukraina dan memastikan negara itu menjadi anggota NATO.

“Jika demi perdamaian untuk Ukraina, jika kalian menginginkan saya untuk meninggalkan jabatan saya, saya siap. Saya bisa melakukannya demi keanggotaan NATO, jika ada syarat seperti itu,” kata dia dalam forum "Ukraina Tahun 2025" di Kiev hari Sabtu, (22/2/2025), dikutip dari Russia Today.

“Saya ini memfokuskan keamanan Ukraina, tidak dalam 20 tahun, dan saya tidak ingin berkuasa selama puluhan tahun.”

Lalu, dia menyinggung perselisihannya dengan Amerika Serikat (AS) mengenai usul tentang kesepakatan logam tanah jarang. AS meminta kesepakatan itu sebagai imbalan atas bantuan militer untuk Ukraina.

Zelensky mengaku sudah menerima usul tentang kesepakatan senilai $500 miliar itu.

Baca juga: Ukraina Bagi-Bagi 100 Kaus Bertuliskan Quote Zelensky dari Pertemuannya dengan Trump, Khusus Donatur

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved