Senin, 8 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Drone MQ-9 Reaper ke-15 Ditembak Jatuh Houthi di Hodeidah, Rp 495 Miliar Hangus

Sejak perang Gaza 2023, Houthi telah berhasil menembak jatuh drone AS MQ-9 Reaper, drone ini adalah salah satu drone termahal di dunia.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Bobby Wiratama
Foto Angkatan Udara AS oleh Prajurit Kelas 1 William Rio Rosado
DRONE AS DITEMBAK - Sebuah MQ-9 Reaper menerbangkan misi pelatihan di atas Nevada Test and Training Range pada 15 Juli 2019. Sejak perang Gaza 2023, Houthi telah berhasil menembak jatuh 15 drone AS MQ-9 Reaper, drone ini adalah salah satu drone termahal di dunia. 

TRIBUNNEWS.COM - Kelompok Houthi Yaman mengumumkan keberhasilan menjatuhkan pesawat nirawak atau drone MQ-9 Reaper milik Amerika, Selasa (4/3/2025).

Drone tersebut disebut melanggar wilayah udara negara Yaman dan melakukan misi permusuhan di atas provinsi barat al-Hudaydah (Hodeidah), PressTV melaporkan.

Bersamaan dengan klaim Houthi, seorang pejabat pertahanan AS mengatakan Al Arabiya English pada hari Selasa bahwa Angkatan Udara AS kehilangan kontak dengan MQ-9 Reaper saat beroperasi di atas Laut Merah minggu ini.

Ini adalah drone MQ-9 Reaper ke-15 yang berhasil ditembak oleh Houthi sejak dimulainya perang Gaza tahun 2023.

Mengutip Air Forces Times, Drone MQ-9 Reaper berharga sekitar $30 juta atau Rp495 miliar. 

Drone ini merupakan salah satu drone termahal di dunia.

Houthi memulai pertempuran pada bulan Oktober 2023 setelah rezim Israel melancarkan perang genosida terhadap Jalur Gaza serta meningkatkan agresi terhadap Lebanon.

Operasi yang dilakukan sebagai bagian dari perjuangan itu juga dimaksudkan untuk mempertahankan Yaman dalam menghadapi agresi mematikan yang semakin intensif oleh rezim Israel, Amerika Serikat, dan Inggris terhadap infrastruktur pertahanan dan sipil negara Semenanjung Arab itu.

Houthi menekankan bahwa sistem pertahanan udara pasukan Yaman beroperasi penuh dan siap menghadapi agresi asing apa pun.

Houthi menegaskan kembali komitmen pasukan Yaman terhadap rakyat Palestina, bersama dengan para pejuang sekutu mereka di Gaza dan Lebanon, sebagai bagian dari front persatuan melawan agresi Israel dan Amerika.

Selain melawan ancaman udara, Houthi juga menegaskan kesiapan mereka untuk memantau dan melacak pergerakan musuh di Laut Merah dan Laut Arab.

Baca juga: Pukulan Telak Buat AS, Drone MQ-9 Reaper ke-14 Ditembak Jatuh Houthi di Marib: Rp 6,8 Triliun Hangus

Mereka sepenuhnya siap untuk menanggapi setiap "perkembangan yang tidak diinginkan."

Kelompok tersebut tampaknya merujuk pada Amerika Serikat yang terus melakukan provokasi di perairan lepas pantai Yaman.

Peningkatan ketegangan menyebabkan AS mengerahkan kapal induk dan kapal perang di sana, meskipun terpaksa menarik beberapa kapal induk di tengah pembalasan Yaman yang intens.

Baru-baru ini, baik pasukan Houthi maupun pejabat senior Yaman juga telah memperingatkan rezim Israel dan AS agar tidak melakukan eskalasi lebih lanjut terhadap wilayah Palestina, Lebanon, dan Yaman.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan