Jumat, 12 September 2025

Rodrigo Duterte Ditangkap

BREAKING NEWS: Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditangkap

Penahanan dilakukan setelah pemerintah Filipina menerima surat perintah dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk penangkapannya.

|
Editor: Hasanudin Aco
Scmp.com
DITANGKAP ICC - Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte ditangkap diduga terkait kejatahan internasional dari ICC. 

"Jika ini benar-benar takdir hidup saya, tidak apa-apa, saya akan menerimanya. Mereka dapat menangkap saya, memenjarakan saya."

"Apa salah saya? Saya melakukan segalanya demi perdamaian dan kehidupan yang tenang bagi rakyat Filipina," katanya kepada para pendukung yang bersorak di Stadion Southorn, di pusat Hong Kong.

Ia tampil bersama putrinya, Wakil Presiden Filipina, Sara Duterte.

Satuan polisi elit Hong Kong untuk melindungi para VIP ditempatkan di sekitar hotel tempat Duterte menginap, menurut seorang saksi mata Reuters.

Dalam sidang kongres tahun lalu terkait tindakan kerasnya terhadap narkoba yang menelan banyak korban, Duterte menegaskan bahwa ia tidak takut pada ICC.

Ia bahkan menantang lembaga tersebut untuk "mempercepat" penyelidikannya.

Duterte yang dikenal kerap tampil berapi-api, secara sepihak menarik Filipina dari perjanjian pembentukan ICC pada 2019, setelah lembaga tersebut mulai menyelidiki dugaan pembunuhan di luar hukum yang terorganisir.

Keluarga Dinasti Duterte Dihabisi?

Perang keluarga dinasti politik di Filipina kerap terjadi.

Penangkapan Rodrigo Duterte terjadi setelah bulan lalu putrinya yakni Wakil Presiden Filipina Sara Duterte dimakzulkan oleh Senat Filipina.

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Filipina memakzulkan Duterte pada Rabu lalu (5/2/2025)

Sara Duterte dimakzulkan atas "pelanggaran konstitusi, pengkhianatan terhadap kepercayaan publik, korupsi, dan kejahatan besar lainnya."

Tuduhan yang dijabarkan dalam dokumen setebal 44 halaman termasuk dugaan rencana untuk membunuh Presiden, Ibu Negara Liza Marcos, dan Ketua DPR Martin Romualdez, sepupu Marcos.

Adapun 215 anggota DPR Filipina mendukung pengaduan keempat terhadap Wakil Presiden tersebut dan 25 lainnya kemudian menambahkan tanda tangan mereka pada pasal-pasal pemakzulan.

Namun demikian, keputusan pemakzulan tersebut tak bisa langsung diterapkan mengingat pihak senat Filipina menunda sidang pleno yang ada hingga 2 Juni tanpa mengambil tindakan terhadap pengaduan tersebut.

Senat Filipina nantinya akan memutuskan apakah Sara Duterete perlu dicabut dari jabatannya melalui sidang tersebut.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan