Kamis, 11 September 2025

Rodrigo Duterte Ditangkap

BREAKING NEWS: Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditangkap

Penahanan dilakukan setelah pemerintah Filipina menerima surat perintah dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk penangkapannya.

|
Editor: Hasanudin Aco
Scmp.com
DITANGKAP ICC - Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte ditangkap diduga terkait kejatahan internasional dari ICC. 

 

TRIBUNNEWS.COM, FILIPINA - Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte ditahan pada Selasa (11/3/2025).

Penahanan dilakukan setelah pemerintah Filipina menerima surat perintah dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk penangkapannya.

“Pagi ini, Interpol Manila menerima salinan resmi surat perintah penangkapan dari Mahkamah Kriminal Internasional (ICC),” demikian menurut pernyataan dari Kantor Komunikasi Kepresidenan Filipina dikutip dari CNN.

Duterte kembali ke ibu kota Filipina, Manila, pada hari Selasa dari Hong Kong setelah menyampaikan pidato berapi-api pada rapat umum kampanye di hari Minggu kepada diaspora Filipina di kota itu.

"Setibanya di sana, Jaksa Agung mengajukan pemberitahuan ICC untuk surat perintah penangkapan terhadap mantan Presiden atas kejahatan terhadap kemanusiaan," kata pernyataan itu.

Dia menambahkan bahwa mantan presiden tersebut saat ini berada dalam tahanan pihak berwenang.

Gara-gara Perangi Narkoba

Sebelumnya, Rodrigo Duterte, menyatakan di Hong Kong bahwa ia siap menghadapi kemungkinan penangkapan, menyusul laporan bahwa Mahkamah Kriminal Internasional (ICC) berencana mengeluarkan surat perintah terkait "perang melawan narkoba” yang ia galakkan saat menjabat presiden. 

Perang melawan narkoba itu berlangsung selama bertahun-tahun di Filipina dan menelan ribuan korban jiwa.

"Perang melawan narkoba" merupakan kebijakan kampanye utama yang mengantarkan Duterte ke kursi kepresidenan pada 2016.

Sebagai mantan wali kota yang dikenal tegas dalam memberantas kejahatan, ia menepati janjinya untuk membunuh ribuan pengedar narkoba yang kerap ia suarakan dalam pidato-pidato berapi-apinya.

Kebijakannya membunuh para bandar narkoba saat itu dianggap sebagai kejahatan kemanusiaan.

Kampanye di Hongkong

Akhir pekan ini, Duterte  mengunjungi  Hongkong untuk berpidato dalam kampanye yang dihadiri ribuan pekerja Filipina.

Dia ke negara itu  untuk mencari dukungan bagi para kandidat senatornya dalam pemilu paruh waktu Filipina yang akan datang.

"Dengan asumsi bahwa (surat perintah) itu benar, mengapa saya melakukannya? Untuk diri saya sendiri? Untuk keluarga saya? Untuk Anda dan anak-anak Anda, dan untuk bangsa kita," kata Duterte dalam rapat umum itu.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan