Pengemudi Bus asal Indonesia di Jepang Berharap Bisa Membawa Rombongan Timnas Indonesia Bertanding
Iyus, yang tiba di Jepang pada tahun 2013, lahir dan dibesarkan di Cileungsi, Bogor lalu tinggal di Cibubur, Jakarta Timur usai menikah
Editor:
Eko Sutriyanto
"Itu adalah peraturan dari pemerintah yang mengharuskan pemeriksaan kesehatan setiap hari," jelas Matsumoto.
"Menjadi pengemudi bus, kesehatan kami sangat diperhatikan oleh perusahaan. Kami harus menjaga pola makan, cukup istirahat, dan menjaga stamina agar tetap sehat. Tanggung jawab kami besar, yaitu membawa penumpang dengan aman dan nyaman," tambahnya.
Saat ini, Nikko Kanko Bus memiliki 90 karyawan, termasuk karyawan kontrak, tanpa ada karyawan paruh waktu.
Dari total karyawan tersebut, 80 di antaranya adalah pria.
"Saya masih fokus berlatih mengendarai bus saat ini. Tugas yang dipercayakan kepada saya tidak mudah. Mohon doa dan dukungan dari semua teman agar saya semakin lancar dalam mengendarai bus pariwisata ini," tutup Iyus.
Bagi yang tertarik berdiskusi tentang pengemudi di Jepang, dapat bergabung dengan kelompok Pencinta Jepang. Informasi lebih lanjut bisa dikirim melalui email ke tkyjepang@gmail.com dengan mencantumkan nama, alamat, dan nomor WhatsApp.
Iyus (40), yang merupakan WNI dengan status Tokutei Ginou (Specified Skilled Worker) dan
Kuliner Jepang di Bali: Ramen Kumamoto dengan Cita Rasa Tradisional Kyushu |
![]() |
---|
QRIS Bank Indonesia Semakin Mempererat Hubungan dengan Jepang |
![]() |
---|
10 Negara Terbaik untuk Membesarkan Anak: Belanda Peringkat 1, Swiss Punya Kualitas Hidup Tinggi |
![]() |
---|
Klarifikasi Mentan Amran Bandingkan Kenaikan Harga Beras di RI dan Jepang: Kita Patut Bersyukur |
![]() |
---|
Dari Jepang, Pertama di Luar Asean, Standar Pembayaran Global QRIS Bank Indonesia Diluncurkan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.