Konflik Suriah
SDF Puji Kesempatan Nyata untuk Membangun Suriah Baru Setelah Kesepakatan dengan Pemerintah Suriah
Kepala milisi Kurdi yang didukung AS, Pasukan Demokratik Suriah (SDF), mengatakan dalam sebuah posting media sosial pada akhir 10 Maret
Editor:
Muhammad Barir
SDF Puji Kesempatan Nyata untuk Membangun Suriah Baru Setelah Kesepakatan dengan Pemerintah Suriah
TRIBUNNEWS.COM- Kepala milisi Kurdi yang didukung AS, Pasukan Demokratik Suriah (SDF), mengatakan dalam sebuah posting media sosial pada akhir 10 Maret bahwa perjanjian yang ditandatanganinya malam itu dengan presiden transisi Suriah Ahmad al-Sharaa menandai "kesempatan nyata untuk membangun Suriah baru."
Pemimpin proksi Kurdi yang didukung AS telah menandatangani kesepakatan dengan Presiden Ahmad al-Sharaa yang menunjuk dirinya sendiri untuk mengintegrasikan SDF ke dalam tentara baru Suriah yang didominasi oleh para ekstremis.
"Dalam masa yang sensitif ini, kami bekerja sama untuk memastikan fase transisi yang mencerminkan aspirasi rakyat kami untuk keadilan dan stabilitas. Kami berkomitmen untuk membangun masa depan yang lebih baik yang menjamin hak-hak semua warga Suriah dan memenuhi aspirasi mereka untuk perdamaian dan martabat," kata kepala SDF Mazloum Abdi melalui X pada Selasa malam.
“Kami menganggap perjanjian ini sebagai peluang nyata untuk membangun Suriah baru yang mencakup semua komponennya dan memastikan hubungan bertetangga yang baik,” tambahnya.
Perjanjian yang ditandatangani pada 10 Maret difokuskan pada integrasi SDF ke dalam semua institusi Suriah.
Presiden Suriah mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kesepakatan tersebut “menetapkan jaminan hak semua warga Suriah untuk mendapatkan perwakilan dan partisipasi dalam proses politik dan semua lembaga negara.”
“Perjanjian tersebut menetapkan integrasi semua lembaga sipil dan militer di Suriah timur laut ke dalam administrasi negara, termasuk perlintasan perbatasan, bandara, dan ladang minyak dan gas,” lanjut pernyataan itu.
Dokumen ini menyerukan “pemulangan semua warga Suriah yang mengungsi ke kota dan desa mereka serta memastikan perlindungan mereka dari negara Suriah,” dan dukungan SDF untuk “negara Suriah dalam perjuangannya melawan sisa-sisa Assad dan semua ancaman yang mengancam keamanan dan persatuannya.”
“Perjanjian dengan SDF menetapkan penolakan terhadap seruan untuk memecah belah, ujaran kebencian, dan upaya untuk menebar perpecahan di antara semua komponen masyarakat Suriah,” tambahnya.
SDF dibentuk pada tahun 2015 dengan dukungan AS dan sejak itu bertindak sebagai perwakilan Washington di Suriah, membantu militer AS mempertahankan pendudukannya di ladang minyak negara tersebut. Kelompok tersebut tidak hanya menguasai wilayah yang mayoritas dihuni suku Kurdi tetapi juga wilayah yang mayoritas dihuni suku Arab di Provinsi Deir Ezzor, tempat sebagian besar sumber daya minyak Suriah berada.
Ia terkait erat dengan badan pemerintahan de facto otonom yang dipimpin suku Kurdi di Suriah utara, Pemerintahan Otonom Suriah Utara dan Timur (AANES).
Sejak pemerintahan baru Suriah berkuasa pada bulan Desember tahun lalu, telah ada pembicaraan tentang kemungkinan penggabungan SDF ke dalam angkatan bersenjata negara tersebut.
Ada ketegangan dan ketidaksepakatan mengenai apa yang akan terjadi jika penggabungan ini dilakukan, karena Abdi sebelumnya bersikeras agar kelompok tersebut tetap berada di bawah komando Kurdi dan berintegrasi ke dalam tentara Suriah sebagai blok militer.
Namun, pemerintah telah menyerukan pembubaran dan integrasi SDF.
Konflik Suriah
Prancis, Inggris, dan Jepang Sambut Baik Gencatan Senjata di Suwayda, Suriah |
---|
Arti Larangan Minum Kopi Bagi Suku-Suku Suriah, Genderang Perang Bagi Druze yang Dilindungi Israel |
---|
Israel Izinkan Akses Terbatas Pasukan Suriah ke Wilayah Sweida Selama 48 Jam |
---|
Mengapa Israel Serang Suriah dan Apa Hubungannya dengan Druze? Ini 5 Hal yang Perlu Diketahui |
---|
Suriah Cap Israel Biang Kerok Kekacauan Usai Gempur Sweida, Tewaskan 350 Warga |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.