Rodrigo Duterte Ditangkap
Mengapa ICC Menangkap Duterte Meskipun Ada Pertanyaan Mengenai Yurisdiksi?
Duterte diringkus selang beberapa hari setelah Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) tiba-tiba mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadapnya.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Bobby Wiratama
Penangkapan Duterte menambah ketegangan politik yang terjadi di Filipina. Anggota parlemen baru-baru ini mengancam Duterte dengan pemakzulan terkait tuduhan korupsi.
Proses Hukum yang Panjang
Meskipun ICC sempat menangguhkan penyelidikannya setelah Filipina berjanji akan menyelidiki sendiri, pada 2023 ICC melanjutkan penyelidikan karena pengadilan Filipina dianggap tidak memadai.
Penangkapan Duterte menunjukkan bahwa meskipun ada ketidakpastian hukum terkait yurisdiksi, ICC tetap melanjutkan kasus ini.
Duterte kini ditahan di Pangkalan Udara Villamor, Manila, sebelum dijadwalkan dibawa ke Den Haag untuk menghadapi pengadilan ICC.
Ini bukan hanya sebuah langkah hukum, tetapi juga mencerminkan perpecahan politik di Filipina yang semakin memanas.
Baca juga: 6 Fakta Penangkapan Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte
Tantangan Hukum bagi Dihadapi Duterte
Duterte kemungkinan akan menghadapi proses hukum yang panjang.
Setelah tiba di Den Haag, dia akan dihadapkan pada sidang yang mengonfirmasi dakwaan dan memberikan bukti yang lebih rinci.
Tim pembelanya akan memiliki kesempatan untuk membela diri, termasuk menyampaikan argumen terkait yurisdiksi ICC dan pengadilan Filipina.
Jika terbukti bersalah, Duterte dapat dijatuhi hukuman penjara hingga 30 tahun.
Proses pengadilan ini diperkirakan dapat berlangsung selama dua bulan hingga dua tahun, bahkan lebih lama.
Tim hukum Duterte berargumen bahwa pembunuhan yang dituduhkan kepadanya adalah pembelaan diri.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.