Konflik Suriah
Sorakan dan Bunga Mawar Hiasi Damaskus, Suriah Rayakan Ulang Tahun Revolusi Pertama dalam 14 Tahun
Suriah rayakan ulang tahun revolusi pada 15 Maret 2011, bunga mawar warna-warni menghiasi jalanan kota, warga terlihat melambaikan bendera Suriah.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Bobby Wiratama
Hal ini mengubah pemberontakan menjadi perang saudara yang mengorbankan banyak nyawa dan menghancurkan negara.
Setelah bertahun-tahun pertempuran dan kekerasan, rezim Bashar al-Assad akhirnya jatuh pada tahun lalu, setelah serangan kilat oleh kelompok oposisi yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS).
Saat ini, Suriah dipimpin oleh Presiden sementara Ahmed al-Sharaa, yang menghadapi tantangan besar dalam mengelola negara yang dilanda perang dan kekerasan sektarian.
Ia juga harus menghadapi krisis ekonomi dan pemboman yang belum selesai.
Walaupun kondisi masih sulit, perayaan ulang tahun revolusi kali ini memberi harapan bagi sebagian warga Suriah.
Perayaan ini tidak berlangsung tanpa insiden.
Sebuah ledakan di kota pesisir Latakia, yang terjadi pada hari yang sama, menewaskan lima orang dan melukai 12 lainnya.
Menurut laporan kantor berita negara SANA, ledakan tersebut disebabkan oleh kecelakaan yang terjadi saat seorang warga mencoba membongkar persenjataan yang belum meledak di sebuah bangunan.
Kejadian ini terjadi di tengah ketegangan yang terus berlanjut di wilayah pesisir Suriah, terutama di provinsi Latakia dan Tartus.
Wilayah ini baru-baru ini menjadi tempat pertempuran sengit antara pasukan pro-pemerintah dan kelompok militan pro-al-Assad.
Pemerintah Suriah melaporkan bahwa operasi di wilayah tersebut telah dihentikan setelah empat hari pertempuran yang menewaskan ratusan orang.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.