Konflik Rusia Vs Ukraina
'Gencatan Senjata Energi', Ini Daftar Fasilitas Energi di Rusia dan Ukraina yang Dilarang Diserang
Rusia mengungkapkan daftar fasilitas energi di Rusia dan Ukraina yang dilarang menjadi target serangan.
Penulis:
Febri Prasetyo
Editor:
Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM – Rusia mengungkapkan daftar fasilitas energi di Rusia dan Ukraina yang dilarang menjadi target serangan selama “gencatan senjata energi”.
Melalui kanal Telegram, Kantor Kepresidenan Rusia atau Kremlin menyebut AS telah menyepakatinya.
RIA Novosti menyebut fasilitas itu termasuk di bawah ini.
- penyulingan minyak
- pipa minyak dan gas dan fasilitas penyimpanan, termasuk stasiun pompa
- infrastruktur listrik dan transimisi, termasuk pembangkit listrik, gardu induk, trafo, dan penyalur
- pembangkit listrik tenaga nuklir
- dam hidroelektrik
Gencatan energi itu berlaku selama 30 hari mulai 18 Maret dan bisa diperpanjang dengan perjanjian bersama.
Jika salah satu pihak melanggar perjanjian, pihak lain berhak untuk menganggap dirinya bebas dari keharusan untuk memenuhi kewajibannya.
Sehari sebelumnya, delegasi Rusia dan Amerika Serikat (AS) menggelar pertemuan di Kota Riyadh, Arab Saudi.
Baca juga: AS dan Rusia Selesaikan Negosiasi Gencatan Senjata Perang Ukraina di Riyadh, Berlangsung 12 Jam
Salah satu keputusannya adalah kesepakatan untuk mengambil langkah guna mencegah serangan terhadap fasilitas energi di Rusia dan Ukraina.
“Ini adalah hasil percakapan telepon antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald tanggal 18 Maret, setelah pemimpin Rusia itu meminta militer untuk menghentikan serangan terhadap infrastruktur energi Ukraina untuk sementara waktu,” demikian laporan RIA Novosti.
Rusia terpaksa jatuhkan drone milik sendiri
Militer Rusia dilaporkan terpaksa menembak jatuh drone atau pesawat nirawak milik mereka sendiri demi menjalankan perintah Putin.
Sebelumnya, Putin sudah memerintahkan agar serangan terhadap infrastruktur energi Ukraina dihentikan.
Perintah itu dikeluarkan setelah Putin berbicara dengan Trump beberapa waktu lalu.
Dalam percakapan lewat telepon itu, Putin menerima usul Trump, yakni baik Rusia maupun Ukraina harus berhenti menyerang infrastruktur energi selama 30 hari.
Menurut Russia Today, Kantor Kepresidenan Rusia melaporkan Putin langsung memerintahkan militernya untuk berhenti menyerang.
Kementerian Pertahanan Rusia sehari kemudian mengonfirmasi bahwa serangan terhadap infrastruktur energi ditangguhkan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.