Gempa di Myanmar
50 Masjid Runtuh dalam Gempa Myanmar, Ratusan Jamaah Tewas Tertimbun Reruntuhan
Gempa di Myanmar: 50 masjid di Myanmar hancur akibat gempa berkekuatan 7,7 skala Richter yang mengguncang negara itu pada Jumat (28/3/2025).
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Lebih dari 50 masjid di Myanmar hancur akibat gempa berkekuatan 7,7 skala Richter yang mengguncang negara itu pada Jumat (28/3/2025).
Ratusan jamaah yang tengah menjalankan ibadah tewas tertimbun reruntuhan.
Komunitas Muslim di Myanmar, termasuk suku Rohingya, telah lama mengalami diskriminasi dan pembatasan.
Laporan Departemen Luar Negeri AS tahun 2017 menyebutkan bahwa banyak masjid bersejarah tidak mendapatkan izin perbaikan atau pembangunan ulang, sehingga memperburuk dampak bencana ini.
Jumlah korban secara keseluruhan telah mencapai lebih dari 1.600 jiwa.
Menurut Pemerintah Persatuan Nasional (NUG), banyak masjid di berbagai wilayah, termasuk Mandalay, mengalami kerusakan parah, Al Jazeera melaporkan.
Seorang warga Mandalay, Htet Min Oo selamat setelah rumah dan masjid di dekatnya runtuh.
Separuh tubuhnya terjepit reruntuhan, sementara dua bibinya tertimbun.
Upaya penyelamatan hanya berhasil menyelamatkan satu orang.
Dalam wawancara dengan Reuters, Htet Min Oo mengungkapkan bahwa ia berusaha menyelamatkan keluarganya dengan tangan kosong karena tidak ada alat berat yang tersedia.
"Saya tidak tahu apakah mereka masih hidup di bawah reruntuhan. Setelah sekian lama, saya rasa tidak ada harapan lagi," katanya dengan suara bergetar.
Seorang warga Mandalay lainnya yang enggan disebutkan namanya menggambarkan situasi di desa Sule Kone.
Saat gempa terjadi, ia mencoba menyelamatkan seorang pria yang terjebak di bawah reruntuhan masjid.
Baca juga: Korban Tewas Gempa Myanmar Capai 1.644 Orang, Infrastruktur Rusak Perlambat Proses Penyelamatan
Namun, ia terpaksa mundur akibat gempa susulan.
"Saya menyelamatkan empat orang dengan tangan saya sendiri. Sayangnya, tiga meninggal, dan satu meninggal di pelukan saya," ungkapnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.