Selasa, 9 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Hamas: Jika Kami Akan Lenyap, Biarlah dalam Pertempuran Terhormat, Bukan dalam Pengasingan

Hamas menolak menyerah bukan karena persoalan bertahan hidup/keberlanjutan politik, melainkan karena persoalan menjaga setiap ide dan aksi perlawanan.

Khaberni
SAYAP MILITER - Foto file Khaberni yang diambil, Kamis (13/3/2025) yang menunjukkan personel Brigade Al Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Palestina, Hamas saat berkumpul dalam parade militer. 

"Hamas memutuskan untuk tidak menindaklanjuti usul terbaru Israel yang disampikan melalui juru penengah," kata seorang pejabat Hamas dikutip dari The New Arab.

Perang di Gaza kembali berlanjut setelah bulan kemarin Israel kembali menyerang Gaza. Israel menolak tahap kedua gencatan senjata dan mengklaim sandera di Gaza hanya bisa dibebaskan lewat aksi militer.

Sementara itu, Mesir, Qatar, dan AS berupaya mewujudkan gencatan senjata baru dan mengamankan pembebasan warga Israel yang disandera Hamas.

TAWARAN HAMAS DITOLAK - Hamas mengatakan pada Jumat (14/3/2025) bahwa pihaknya telah menerima usulan dari para mediator untuk membebaskan tawanan Amerika-Israel terakhir yang masih hidup dan jenazah empat tawanan berkewarganegaraan ganda. Akan tetapi, Israel telah menolak tawaran Hamas untuk membebaskan seorang warga negara ganda Amerika-Israel.
TAWARAN HAMAS DITOLAK - Hamas mengatakan pada Jumat (14/3/2025) bahwa pihaknya telah menerima usulan dari para mediator untuk membebaskan tawanan Amerika-Israel terakhir yang masih hidup dan jenazah empat tawanan berkewarganegaraan ganda. Akan tetapi, Israel telah menolak tawaran Hamas untuk membebaskan seorang warga negara ganda Amerika-Israel. (Telegram Quds News Network)

Menurut salah satu pejabat Hamas, usul Mesir dan Qatar itu meliputi gencatan senjata 50 hari. Hamas nantinya akan membebaskan lima tentara Israel, salah satunya juga berkewarganegaraan AS.

Sebagai gantinya, Israel akan membebaskan 250 warga Palestina yang dipenjara, termasuk 150 orang yang menjalani hukuman seumur hidup.

Di samping itu, Israel juga akan membebaskan 2.000 warga Palestina yang ditangkap tentara Israel sejak perang di Gaza meletus tanggal 7 Oktober 2023.

Baca juga: Media Israel Akui Houthi Tangguh: Tak Ada Tanda Akan Menyerah meski Digempur AS

Israel mengatakan masih ada 58 warga Israel yang disandera Hamas. Sebanyak 34 di antaranya sudah meninggal.

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan