Krisis Korea
Setelah Yoon Suk Yeol Dimakzulkan, Seoul Pastikan Demokrasi dan Ekonomi Korsel Tetap Terjaga
Setelah Presiden Yoon Suk Yeol Dimakzulkan oleh MK pada Jumat (4/4/2025), Seoul Pastikan Demokrasi dan Ekonomi Korea Selatan Tetap Terjaga.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Tiara Shelavie
Dalam suratnya, Yu juga menekankan Korea Selatan tetap menjadi anggota yang bertanggung jawab dalam komunitas global.
Kerja sama bilateral dan multilateral, termasuk di bidang ekonomi, budaya, dan keamanan, akan terus berlanjut tanpa hambatan.
“Saya berharap media di seluruh dunia dapat menyampaikan prinsip demokrasi Korea berfungsi sebagaimana mestinya,” tutup Yu.
“Korea menjaga stabilitas politik sambil terus bekerja sama dengan masyarakat internasional.”
Latar Belakang Pemakzulan Yoon
Sebelumnya, Mahkamah Konstitusi Korea Selatan secara bulat memutuskan pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol atas pelanggaran serius terhadap konstitusi.
Ia dianggap menyalahgunakan kekuasaan setelah menetapkan status darurat militer dan mengerahkan pasukan ke Majelis Nasional pada Desember 2024.
Putusan MK memaksa Korea Selatan menyelenggarakan pemilu presiden baru paling lambat Juni 2025.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.