Gempa di Myanmar
20 Kg Emas Ditemukan dari Reruntuhan Gedung di Myanmar yang Ambruk Karena Gempa
Tim Penyelamat dari China berhasil menemukan 20 kg emas dari gedung yang runtuh di Myanmar akibat gempa bumi.
Editor:
Hasanudin Aco
Serangan bersenjata dan pemberlakuan jam malam oleh militer menghambat upaya penanganan krisis kemanusiaan.
Salah satu lembaga yang turut memberikan bantuan adalah Jersey Overseas Aid dari Jersey, yang menyumbangkan £300.000.
Dana itu dibagi rata ke tiga organisasi yakni Palang Merah Inggris, Age International, dan People in Need, untuk menyalurkan bantuan darurat dan perawatan kesehatan, terutama bagi lansia yang terdampak gempa.
Namun, distribusi bantuan mengalami kendala besar di lapangan.
Dilansir BBC Burmese, militer Myanmar memberlakukan jam malam ketat, pos pemeriksaan di berbagai wilayah, dan bahkan melakukan interogasi terhadap tim bantuan.
Direktur Eksekutif Jersey Overseas Aid, Edward Lewis, mengatakan kehancuran akibat gempa terjadi di tengah krisis kemanusiaan besar, di mana hampir 20 juta warga Myanmar sudah membutuhkan bantuan sebelum bencana ini terjadi.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan penghentian operasi militer agar fokus diberikan pada penyelamatan korban.
Pada kenyataannya, sejak pengumuman gencatan senjata sementara, militer Myanmar tetap melancarkan sedikitnya 14 serangan hingga 4 April, menurut laporan BBC.
Salah satu insiden paling mencolok terjadi pada Selasa (1/4/2025), ketika konvoi sembilan kendaraan Palang Merah China ditembaki saat menuju Mandalay.
Militer berdalih tidak mengetahui keberadaan konvoi dan mengklaim hanya melepaskan tembakan peringatan.
John Quinley dari Fortify Rights menuding junta menggunakan dalih keamanan untuk membatasi bantuan dan menginterogasi relawan.
Sumber: QQ/Shv/BBC
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.