Jumat, 19 September 2025

Mantan PM Malaysia Abdullah Badawi Wafat, Din Syamsuddin: Kehilangan Bagi Dunia Islam 

Abdullah Ahmad Badawi tutup usia di Institut Jantung Negara, Kuala Lumpur, pada pukul 19.10 waktu setempat (pukul 18.10 WIB), Senin (14/4/2025).

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasanudin Aco
Tangkapan layar dari Malaysia Mail
EKS PM MALAYSIA MENINGGAL - Perdana Menteri (PM) ke-5 Malaysia, Abdullah Ahmad Badawi atau Pak Lah meninggal dunia pada usia 85 tahun, Senin (14/4/2025) waktu setempat. Dia meninggal dunia setelah sempat dilarikan ke Institut Jantung Nasional (IJN), Kuala Lumpur akibat gangguan pernapasan pada Minggu (13/4/2025) kemarin. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Ketua Umum Muhammadiyah dan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Prof. Dr. M. Din Syamsuddin, menyampaikan belasungkawa mendalam atas wafatnya mantan Perdana Menteri Malaysia, Tun Abdullah Ahmad Badawi. 

Abdullah Ahmad Badawi tutup usia di Institut Jantung Negara, Kuala Lumpur, pada pukul 19.10 waktu setempat (pukul 18.10 WIB), Senin (14/4/2025).

"Kami sangat berduka atas wafatnya Tun Abdullah Badawi, Mantan Perdana Menteri Malaysia. Saya pribadi mengenal baik beliau. Kepergian beliau ke rahmatullah bukan saja kehilangan bagi Malaysia tapi juga bagi umat Islam sedunia, dan dunia pada umumnya,” ujar Din Syamsuddin dalam pernyataan tertulis, Selasa (15/4/2025).

Din mengenang sosok Abdullah Badawi sebagai pemimpin visioner yang penuh semangat ukhuwah dan kepedulian terhadap dunia Islam. 


Abdullah Badawi selama ini akrab dipanggil Pak Lah. 


Salah satu kenangan paling membekas terjadi pada 2014, ketika Din mengajak enam tokoh Islam Indonesia bertemu dengan Pak Lah di Putrajaya.


"Saya mengajak enam tokoh Muslim/pimpinan organisasi Islam Indonesia untuk bertemu beliau guna menganjurkan agar kontroversi Ambalat dapat diselesaikan dengan semangat ukhuwah Islamiyah. Beliau langsung menjawab akan menelepon Presiden SBY keesokan harinya. Misi kami selesai dalam satu menit,"ungkap Din. 


Dalam pertemuan itu, Din juga terlibat diskusi mendalam dengan Abdullah Badawi mengenai konsep Islam Hadhari. 


Gagasan ini mendorong kemajuan umat Islam dengan pendekatan modern namun tetap berakar pada nilai-nilai Islam.


"Yang menarik dan sangat mempengaruhi pikiran saya adalah ucapan Pak Lah bahwa Muslim Arab sudah menunaikan tanggung jawab kesejarahan, begitu pula Muslim Persia, Muslim Afrika Utara, atau Muslim India. Maka inilah saatnya bagi Muslim Melayu untuk bangkit memajukan peradaban Islam," ungkapnya.


Bagi Din Syamsuddin, pemikiran dan warisan Islam Hadhari dari Abdullah Badawi masih sangat relevan hingga kini. 


Dirinya menilai semangat itu dapat menjadi inspirasi penting bagi umat Islam di Asia Tenggara, terutama di Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam.


"Islam Hadhari dan pikiran Pak Lah tersebut sangat relevan dan harus menjadi motifasi dan inspirasi bagi umat Islam di Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam untuk bersatu membenahi diri sehingga boleh menjadi lokomotif kebangkitan peradaban Islam," tuturnya.


Din mendoakan agar Allah SWT melimpahkan ampunan dan rahmat kepada almarhum Abdullah Badawi. 


"Semoga Allah SWT melimpahkan atas Almarhum Abdullah Badawi maghfirah, rahmah, dan jannah-Nya," pungkas Din Syamsuddin
 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan