Berita Populer Hari Ini
Populer Internasional: China Batalkan Kontrak dengan Boeing - Kembalinya Kendaraan Lapis Baja Rusia
Rangkuman berita populer internasional, di antaranya China batalkan kontrak dengan Boeing di tengah perang dagang dengan AS.
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Garudea Prabawati
Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, menyatakan Teheran harus "menghentikan dan menghilangkan" seluruh program pengayaan nuklirnya jika ingin mencapai kesepakatan dengan Washington.
“Setiap pengaturan akhir harus menetapkan kerangka kerja untuk perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan di Timur Tengah – yang berarti bahwa Iran harus menghentikan dan menghilangkan program pengayaan dan persenjataan nuklirnya,” kata Witkoff, Selasa (15/4/2025), dikutip dari Fox News dan Middle East Eye.
Pernyataan ini tampak berbalik arah dari komentarnya sehari sebelumnya, yang menyiratkan AS bisa menerima pengayaan uranium dalam tingkat rendah untuk energi sipil.
3. Kendaraan Lapis Baja Rusia Telah Kembali, Ukraina Rilis Video Pergerakan MT-LB di Sekitar Zaporizhia
Setelah sebelumnya mengandalkan serangan infanteri ringan pada akhir tahun 2024 dan awal 2025, kepemimpinan militer Rusia di Moskow tampaknya kembali ke strategi awal, yakni mengerahkan tank, sepeda motor, bahkan kendaraan sipil untuk mengangkut pasukan penyerang ke garis depan.
Temuan tersebut dilaporkan Institut Studi Perang (Institute for the Study of War/ISW), seperti dikutip Kyiv Post.
ISW menilai Rusia beralih dari kendaraan berat ke infanteri ringan karena masifnya pergerakan pesawat nirawak milik Ukraina dalam menargetkan tank dan pengangkut personel lapis baja Rusia.
Juru Bicara Kelompok Pasukan Luhansk, Letnan Kolonel Dmytro Zaporozhets, mengatakan pada akhir pekan lalu bahwa Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU) berhasil menangkis serangan mekanis berskala kompi dari pasukan Rusia terhadap Stupochky (selatan Chasiv Yar) dan Klishchiivka (tenggara Chasiv Yar) pada hari Minggu (13/4/2025), di wilayah Donetsk yang diduduki.
4. Hamas: Menyerah Bukan Pilihan, Netanyahu Lakukan Kejahatan Perang demi Masa Depan Politiknya Sendiri
Seorang pejabat senior Hamas menegaskan kembali bahwa menyerah bukanlah pilihan bagi kelompoknya.
Baca juga: Bos Militer Zionis: Hamas Tak Bisa Dikalahkan, Pasukan Cadangan Israel Sudah Kewalahan
Ia juga mengecam keras agresi Israel yang disebutnya sebagai perang genosida di Jalur Gaza, serta mengecam Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, melakukan kejahatan perang demi kelangsungan karier politiknya sendiri.
Mengutip PressTV, Sami Abu Zuhri, Kepala Biro Politik Hamas di luar negeri, menyatakan pada Selasa (15/4/2025) bahwa Hamas tidak akan pernah menyerah dan akan terus berjuang untuk memenuhi tuntutan rakyat Palestina.
Zuhri menegaskan komitmen Hamas untuk menggunakan segala bentuk tekanan dalam menghadapi rezim pendudukan.
Ia juga menyatakan bahwa Hamas telah merespons secara positif semua inisiatif gencatan senjata yang bertujuan memenuhi kebutuhan sah rakyat Palestina.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.