Iran Vs Amerika Memanas
Perundingan Nuklir Iran-AS Kembali Digelar, Dimediasi Oman dan Berlangsung di Roma
AS dan Iran mengadakan perundingan nuklir di Roma, dengan dimediasi oleh Menteri Luar Negeri Oman, Badr bin Hamad al-Busaidi.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Suci BangunDS
"Saya mendukung penghentian Iran, sangat sederhana, dari memiliki senjata nuklir. Mereka tidak boleh memiliki senjata nuklir," kata Trump kepada wartawan, Jumat (18/4), seperti dikutip dari CNN.
Ia menambahkan, dirinya ingin Iran menjadi “negara yang hebat dan makmur”, namun tetap menolak keras kepemilikan senjata nuklir oleh Teheran.
Trump memperingatkan jika Iran memiliki senjata nuklir, maka akan ada konsekuensi serius. "Anda akan sangat tidak senang," ujarnya.
Pemerintahan Trump diketahui ragu dalam menetapkan batasan baru bagi program nuklir Iran.
Namun, Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth menyerukan agar Teheran membongkar total program nuklirnya, bukan hanya komponen senjatanya.
AS Siapkan Tekanan Lebih Keras
Utusan Timur Tengah Steve Witkoff menyatakan, kesepakatan apa pun dengan Iran harus mencakup penghentian total program pengayaan dan persenjataan nuklirnya.
Baca juga: Netanyahu Dukung AS, Israel Tak akan Biarkan Iran Memperoleh Senjata Nuklir
Trump bahkan baru-baru ini mengancam akan menggunakan kekuatan militer — bersama Israel — untuk menyerang fasilitas nuklir Iran jika diperlukan.
Witkoff dijadwalkan kembali menggelar perundingan dengan delegasi Iran di Roma pada hari Sabtu, dalam forum yang sekali lagi akan dimediasi oleh Oman.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.