Rabu, 3 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Hamas Mengutuk Pernyataan Mahmoud Abbas yang Menyebut Hamas Anak Anjing

Hamas mengecam pernyataan yang dibuat oleh Presiden Otoritas Palestina (PA) Mahmoud Abbas yang menyebut Hamas sebagai anak anjing.

Editor: Muhammad Barir
Tangkapan Layar YouTube Al Jazeera
PRESIDEN ABBAS - Tangkapan Layar YouTube Al Jazeera pada Rabu (12/2/2025). Foto ini menunjukkan Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang sedang pidato di Majelis Umum PBB pada September 2024. 

Hamas Mengutuk Pernyataan Mahmoud Abbas yang Sebut Hamas Anak Anjing

TRIBUNNEWS.COM-  Hamas mengecam pernyataan yang dibuat oleh Presiden Otoritas Palestina (PA) Mahmoud Abbas yang menyebut Hamas sebagai anak anjing.

Mahmoud Abbas mendesak kelompok Palestina yang menguasai Gaza untuk membebaskan tawanan Israel dan meletakkan senjata.

Pejabat senior Hamas Basem Naim mengatakan pada hari Kamis bahwa pernyataan Abbas sehari sebelumnya adalah “penghinaan”.

“Abbas berulang kali dan secara mencurigakan menyalahkan rakyat kami atas kejahatan pendudukan dan agresi yang terus berlanjut,” katanya.

Abbas pada hari Rabu mendesak Hamas untuk membebaskan semua tawanan, dengan mengatakan bahwa menahan mereka memberi Israel "alasan" untuk menyerang Gaza.

“Hamas telah memberikan alasan kepada pendudukan kriminal untuk melakukan kejahatannya di Jalur Gaza, yang paling menonjol adalah penahanan sandera,” kata Abbas dalam sebuah pertemuan di Ramallah, kantor pusat PA di Tepi Barat yang diduduki Israel.

"Saya yang membayar harganya, rakyat kita yang membayar harganya, bukan Israel. Saudaraku, serahkan saja mereka."

"Setiap hari ada kematian," kata Abbas. "Dasar anak anjing, serahkan apa yang kalian miliki dan selamatkan kami dari cobaan ini," imbuhnya, melontarkan hinaan kasar dalam bahasa Arab kepada Hamas.


Retakan panjang

Telah terjadi perpecahan politik dan ideologis yang mendalam antara partai Fatah Abbas dan Hamas selama hampir 20 tahun.

Abbas dan PA sering menuduh Hamas merusak persatuan Palestina, sementara Hamas mengkritik Abbas karena bekerja sama dengan Israel dan menindak tegas perbedaan pendapat di Tepi Barat.

Gerakan Mujahidin Palestina, yang memisahkan diri dari Fatah pimpinan Abbas pada tahun 2000-an, mengeluarkan pernyataan di Telegram pada hari Rabu yang mengecam pernyataan Abbas.

"Kami mengutuk keras pernyataan ofensif yang dibuat oleh Presiden Abbas selama pertemuan Dewan Pusat mengenai perlawanan dan pejuang perlawanan rakyat kami, yang mengabaikan pengorbanan dan perjuangan rakyat kami dan mengabaikan penderitaan dan pengorbanan yang terus-menerus dari para tahanan," bunyi pernyataan itu.

“Kami mengutuk kepemimpinan PA yang terus-menerus memperjuangkan wacana ini, yang mengkriminalisasi perlawanan dan membebaskan pendudukan dari kejahatan yang telah dilakukannya terhadap rakyat kami selama beberapa dekade, terutama perang genosida terhadap Gaza, aneksasi dan Yahudisasi Tepi Barat dan Yerusalem, dan penderitaan berat yang dialami oleh para tahanan kami yang gagah berani.”

Gerakan itu juga meminta Abbas untuk meminta maaf atas pernyataannya.

Halaman
123
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan