15 Tahun Berlalu, Wanita Inggris Bangun dari Stroke dengan Aksen Mandarin, Begini Kabarnya Sekarang
Wanita di Inggris tiba-tiba terbangun dari stroke dan berbicara dengan aksen mandarin, begini kabarnya sekarang.
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Sri Juliati
“Jalani saja hidupmu dan anggap ini tidak nyata. Tidak apa-apa.”
Dokter tidak dapat memastikan penyebab stroke yang dialaminya.
Namun, stroke tersebut menimbulkan gangguan neurologis yang membuatnya sulit berjalan dan berbicara dengan jelas.
Stroke itu juga memaksa Sarah berhenti dari pekerjaannya sebagai koordinator TI dan kembali tinggal di rumah ibunya bersama suaminya, Patrick, agar bisa dirawat bersama.
Sarah dan Patrick, yang telah menikah selama 25 tahun, menjual rumah mereka dan pindah ke bangunan tambahan di belakang rumah ibunya.
Namun, mereka menyebut tempat itu sebagai “gudang mewah” karena tidak memiliki cukup uang untuk menyelesaikan proyek renovasinya.
Sarah mengatakan bahwa ia sering dicap sebagai “penghinaan terhadap seluruh komunitas Asia”.
Ia dituduh rasis karena dianggap meniru aksen yang bukan miliknya.
Ia juga mengingat dua kejadian di mana ia diminta “kembali ke negara asalnya”.
Namun, Sarah mengatakan ia memiliki teman-teman dari komunitas Asia, termasuk salah satu teman dekatnya yang bekerja di restoran Tiongkok di daerahnya, yang selalu memberinya dukungan.
Baca juga: Gelar Pesta 1 Bulan Kelahiran Anjingnya, Pria di China Ditegur karena Dinilai Ganggu Ketertiban
Sarah juga menjelaskan bahwa aksennya cenderung memburuk saat ia terserang migrain, dan bahkan keluarganya sendiri perlahan menentangnya.
Menurutnya, banyak orang menganggap kondisinya “tidak masuk akal dan tidak bisa dipercaya”, dan menyangka aksennya hanya sebuah lelucon.
Namun, ketika pertama kali menyadari perubahannya, Sarah sendiri tidak langsung percaya.
“Awalnya saya tidak mengaitkannya dengan aksen tertentu. Saya hanya merasa berbicara tidak jelas. Baru setelah saya menemui ahli saraf di Newcastle, dan diminta membacakan sebuah pidato, saya mendengarkan rekamannya dan terkejut mendengar bagaimana suara saya terdengar,” katanya.
“Tapi aksen itu selalu berubah-ubah. Yang paling sering disebut adalah aksen Tiongkok, tapi orang-orang tidak bisa mengenali dengan pasti. Mereka hanya tahu itu bukan aksen lokal.”
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.