Jumat, 8 Agustus 2025

15 Tahun Berlalu, Wanita Inggris Bangun dari Stroke dengan Aksen Mandarin, Begini Kabarnya Sekarang

Wanita di Inggris tiba-tiba terbangun dari stroke dan berbicara dengan aksen mandarin, begini kabarnya sekarang.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
Tangkap layar YouTube SWNS
SINDROM AKSEN ASING - Tangkap layar YouTube SWNS memperlihatkan Sarah Colwill saat diwawancarai pada tahun 2015. Wanita asal Inggris ini berbicara dengan aksen mandarin setelah terbangun dari koma. 

Beberapa orang bahkan mengatakan aksennya terdengar seperti aksen Australia, Spanyol, atau Polandia.

Meski begitu, Sarah tetap berharap aksen aslinya, Plymothian, suatu hari akan kembali.

Saat menggambarkan 15 tahun terakhir hidupnya, ia berkata:

“Ini adalah perjalanan yang sangat sulit. Dukungan yang saya dapatkan sangat minim karena kondisi ini begitu langka," katanya.

“Kalau bukan karena suami dan saudara perempuan saya, saya rasa saya tidak akan berada di sini hari ini.”

Mengenal Foreign Accent Syndrome (FAS)

Mengutip clevelandclinic.org, sindrom aksen asing (Foreign Accent Syndrome atau FAS) adalah kondisi ketika cara bicara seseorang berubah secara tiba-tiba dan terdengar sangat berbeda.

Seperti namanya, orang yang mengalaminya terdengar seolah-olah mulai berbicara dengan aksen asing di telinga orang lain.

FAS bisa menjadi indikasi adanya gangguan pada fungsi otak.

Meskipun penderita FAS terdengar seperti berbicara dengan aksen berbeda, perubahan ini sebenarnya terjadi karena pergeseran dalam cara mereka mengucapkan bunyi tertentu.

Pakar linguistik dan penutur asli aksen tersebut (atau aksen serupa) biasanya dapat menyadari bahwa aksen itu tidak sepenuhnya autentik atau sesuai dengan aksen manapun secara spesifik.

Jenis-Jenis Foreign Accent Syndrome

Ada dua jenis utama FAS:

  • Struktural: FAS jenis ini muncul akibat kerusakan pada area otak yang mengendalikan otot-otot yang digunakan untuk berbicara.
  • Fungsional: FAS jenis ini terjadi tanpa penyebab yang dapat dideteksi oleh tenaga medis.

Biasanya muncul setelah kejang, migrain, atau berkaitan dengan kondisi kesehatan mental yang menyebabkan aktivitas otak menjadi tidak teratur atau terlalu aktif di bagian tertentu.

Jenis ini juga dikenal sebagai FAS psikogenik, karena penyebabnya bukan bersifat fisik atau struktural.

Selain itu, ada dua subtipe lainnya:

  • Campuran
Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan