Konflik Rusia Vs Ukraina
Tangkal Ancaman Rusia, NATO Bahas Permintaan AS untuk Naikkan Anggaran Pertahanan
Saat AS tak mau lagi jadi negara penyokong terbesar NATO, negara-negara Eropa yang terancam Rusia akan menaikkan anggaran pertahanan mereka
Editor:
Hasiolan Eko P Gultom
Tangkal Ancaman Rusia, NATO Bahas Permintaan AS untuk Naikkan Anggaran Pertahanan
TRIBUNNEWS.COM, TURKI - Para Menteri Luar Negeri NATO pada Kamis (15/5/2025) memperdebatkan tuntutan Amerika Serikat (AS) yang mendorong negara-negara anggota untuk menaikkan anggaran pertahanan agar mencapai 5 persen dari total total pendapatan negara atau Produk Domestik Bruto (PDB) mereka selama tujuh tahun ke depan.
Dorongan AS itu muncul seiring pergeseran fokus keamanan Washington yang kini lebih tertuju pada tantangan keamanan di luar Eropa.
Baca juga: Di Balik Obrolan Trump-Putin, Kala Eropa Tersedak Kenyataan Kalau AS Kini Bukan Lagi Penyelamat
Dalam diskusi di Antalya, Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte menegaskan kalau investasi lebih besar di sektor pertahanan dan peralatan militer penting untuk menangkal ancaman dari Rusia dan terorisme.
"Soal anggaran untuk pertahanan, kita perlu berbuat lebih banyak lagi," kata Rutte kepada wartawan.
Ia kemudian mewanti-wanti Rusia dapat membangun kembali kekuatan militernya dalam kurun waktu 3 hingga 5 tahun setelah perang di Ukraina berakhir.
Senada dengan Rutte, Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio menggarisbawahi urgensi bagi setiap anggota NATO untuk memiliki kekuatan militer yang mumpuni.
"Aliansi hanya sekuat mata rantai terlemahnya," papar Rubio, menggambarkan bahwa kelemahan satu negara anggota dapat memengaruhi dan menyulitkan efektivitas NATO.
Lebih lanjut, Rubio menjelaskan bahwa tuntutan dari AS kepada negara NATO untuk meningkatkan investasi pertahanan bukan sekedar soal menghabiskan uang, melainkan bertujuan untuk mengembangkan kapabilitas militer yang relevan dan efektif dalam menghadapi tantangan keamanan abad ke-21, agar NATO tetap menjadi kekuatan di kancah global.
Sebagai catatan, pada 2023 lalu, saat perang Rusia dan Ukraina memasuki tahun kedua, para pemimpin NATO sepakat untuk mengalokasikan minimal 2 persen dari PDB masing-masing negara untuk anggaran pertahanan.
Hingga kini, 22 dari 32 negara anggota telah merealisasikannya.
Baca juga: AS Mau Tarik Mundur 10.000 Tentara dari Pintu Rusia, Daya Cegah NATO Melemah di Eropa Timur

Rencana anggaran baru yang tengah dipertimbangkan menargetkan agar seluruh negara anggota menginvestasikan 3,5?ri PDB mereka untuk pertahanan pada tahun 2032.
Selain itu, ada usulan tambahan sebesar 1,5% anggaran untuk aspek-aspek yang berhubungan dengan keberlangsungan pertahanan, seperti infrastruktur jalan, jembatan, pelabuhan udara, dan pelabuhan laut.
Seperti dikutip dari AP News, jika dijumlahkan total anggaran pertahanan NATO akan mencapai 5 persen.
Ditambah lagi dengan memasukkan infrastruktur dan keamanan siber ke dalam perhitungan anggaran pertahanan dalam jangka waktu tujuh tahun yang relatif singkat diperkirakan akan memberikan tekanan besar pada pengeluaran pendapatan negara-negara NATO.
Konflik Rusia Vs Ukraina
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.302: AS Setujui Paket Bantuan Senjata Pertama Era Trump untuk Ukraina |
---|
Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-1.301: Pussy Riot Dihukum Penjara In Absentia |
---|
Pamer Kekuatan: Rusia–Belarus Gelar Latihan Perang, Kerahkan Rudal Nuklir, Jet Bomber, hingga Tank |
---|
Diplomasi Besi Putin ke NATO, AS Kirim Perwira Pantau Latihan Perang Besar-besaran Rusia-Belarus |
---|
Perang Kuras Keuangan Ukraina, Presiden Zelensky Butuh 120 Miliar Dolar untuk Lawan Rusia di 2026 |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.