Paus Baru
Serba-serbi Momen Pelantikan Paus Leo XIV: 200 Ribu Orang Hadir di Vatikan, Sempat Bertemu Zelensky
Berikut momen misa pelantikan Paus Leo XIV di Lapangan Santo Petrus pada Minggu (18/5/2025) yang dihadiri ratusan ribu orang.
Penulis:
Nuryanti
Editor:
Pravitri Retno W
Dalam pidatonya pada hari Minggu, Paus Leo XIV mengkritik sistem ekonomi yang menurutnya mengeksploitasi "sumber daya bumi" dan meminggirkan kaum miskin.
Paus Leo XIV juga mengatakan akan berusaha memerintah "tanpa pernah menyerah pada godaan untuk menjadi seorang otokrat".
Paus mencatat upaya untuk mengakhiri perang di Ukraina dalam doa setelah kebaktian dan juga mengadakan pertemuan dengan Zelensky.
Paus Leo XIV telah menyerukan diakhirinya perang di hari-hari pertamanya menjabat.
Zelensky mengucapkan terima kasih kepada pemimpin Katolik yang baru atas "dukungannya terhadap Ukraina" dan "suara lantangnya dalam membela perdamaian yang adil dan abadi".
4. Tema Kapausan Leo
Dalam homilinya, Paus Leo XIV mengatakan ia ingin menjadi pelayan umat beriman melalui dua dimensi kepausan, yakni kasih dan persatuan, sehingga gereja dapat menjadi kekuatan perdamaian di dunia.
"Saya ingin agar keinginan besar pertama kita adalah sebuah gereja yang bersatu, sebuah tanda persatuan dan persekutuan, yang menjadi ragi bagi dunia yang berdamai," katanya, Minggu, dikutip dari ABC.
"Pada zaman kita, kita masih melihat begitu banyak perselisihan, begitu banyak luka yang disebabkan oleh kebencian, kekerasan, prasangka, ketakutan akan perbedaan, dan paradigma ekonomi yang mengeksploitasi sumber daya bumi dan meminggirkan orang-orang termiskin," jelasnya.
Baca juga: Misa Pelantikan Paus Leo XIV: Makna Pallium dan Cincin Nelayan

Seruannya untuk persatuan penting mengingat adanya polarisasi dalam Gereja Katolik di Amerika Serikat dan sekitarnya.
"Marilah kita membangun gereja yang didirikan atas dasar kasih Allah, sebuah tanda persatuan, sebuah gereja misioner yang membuka tangannya kepada dunia, mewartakan sabda, membiarkan dirinya diganggu oleh sejarah, dan menjadi ragi harmoni bagi umat manusia," kata Paus Leo XIV, merujuk pada beberapa tema kepausan Paus Fransiskus.
Di akhir misa, Paus Leo XIV menyampaikan harapannya agar ada perundingan untuk membawa "perdamaian yang adil dan abadi" di Ukraina dan menyampaikan doa bagi masyarakat Gaza — anak-anak, keluarga, dan orang tua yang "tertimpa kelaparan," katanya.
Paus Leo XIV tidak menyebutkan sandera yang diambil oleh Hamas dari Israel selatan pada 7 Oktober 2023, sebagaimana yang biasa dilakukan Paus Fransiskus saat berdoa untuk Gaza.
5. Keamanan dan Protokol yang Ketat
Protokol diplomatik yang ketat menentukan pengaturan tempat duduk pada misa pelantikan, dengan Amerika Serikat dan Peru mendapatkan kursi baris depan berkat kewarganegaraan ganda Paus Leo XIV.
Protokol diplomatik juga mengatur aturan berpakaian.
Meskipun sebagian besar mengenakan pakaian hitam, beberapa ratu dan putri Katolik — Charlene dari Monako dan Letizia dari Spanyol — mengenakan pakaian putih sebagai hak istimewa khusus yang diberikan kepada mereka.
Baca juga: 10 Fakta Menarik Istana Apostolik, Rumah Baru Paus Leo XIV yang Sarat Sejarah dan Simbol Kekuasaan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.