Selasa, 2 September 2025

Ibadah Haji 2025

Tanya Jawab Seputar Ibadah Haji 2025 untuk Calon Jemaah

Menjelang musim haji 2025, beragam pertanyaan muncul di benak calon jemaah, dari tanggal pelaksanaan hingga larangan selama ibadah.

Media Center Haji/MCH/Dewi Agustina
PENDAMPING HAJI - Risnawati Besse, jemaah haji Kloter UPG 33 cerita tentang perjuangannya untuk bisa mendampingi sang ibunda, Dentasayang (85) menunaikan ibadah haji. Dia sempat rahu saat tahu masa tunggu haji di Gowa mencapai 40 tahun. 

TRIBUNNEWS.COM - Ibadah haji merupakan puncak spiritual bagi umat Islam di seluruh dunia.

Setiap tahun, jutaan jemaah berbondong-bondong menuju Tanah Suci untuk menunaikan rukun Islam yang kelima ini.

Menjelang musim haji 2025, beragam pertanyaan muncul di benak calon jemaah, dari tanggal pelaksanaan hingga larangan selama ibadah.

Artikel ini menyajikan 10 pertanyaan paling umum terkait ibadah haji 2025, lengkap dengan jawaban yang informatif.

1. Kapan Puncak Haji 2025?

Puncak ibadah haji 2025 diperkirakan akan jatuh pada hari Sabtu, 15 Juni 2025, saat jemaah melakukan wukuf di Arafah.

Tanggal pasti tersebut akan diumumkan oleh pemerintah Arab Saudi berdasarkan hasil rukyat pengamatan hilal menjelang bulan Zulhijah.

Hari wukuf ini menjadi momen sakral, di mana jutaan jemaah akan berdoa dan merenungkan makna kehidupan.

2. Berapa Biaya Haji Reguler 2025?

Untuk tahun 2025, biaya haji reguler bagi jemaah Indonesia diperkirakan sebesar Rp 934 juta.

Dari total biaya tersebut, jemaah hanya perlu membayar Rp 56 juta, sementara sisanya ditanggung oleh nilai manfaat dari dana haji.

Ini menjadi kesempatan bagi banyak umat untuk menjalani ibadah ini tanpa beban finansial yang berlebihan.

3. Bagaimana Cara Mendapatkan Visa Haji?

Visa haji hanya dapat diperoleh melalui jalur resmi yang dikelola pemerintah.

Pendaftaran dilakukan melalui aplikasi Pusaka Kementerian Agama atau langsung ke Kantor Kementerian Agama setempat.

Penting untuk dicatat bahwa WNI tidak bisa menggunakan visa ziarah atau turis untuk menunaikan ibadah haji.

Proses ini menjaga agar ibadah haji tetap berjalan dengan tertib dan aman.

4. Apa Saja Rukun dan Wajib Haji?

Rukun haji terdiri dari lima pokok, yaitu:

1. Ihram

2. Wukuf di Arafah

3. Tawaf Ifadah

4. Sai antara Safa dan Marwah

5. Tahallul (memotong rambut)

Sedangkan, hal-hal yang wajib dilakukan dalam haji mencakup mabit di Muzdalifah dan Mina, melontar jumrah, serta meninggalkan larangan ihram.

Mempelajari rukun dan wajib ini sangat penting bagi setiap jemaah, agar ibadah haji mereka sah dan diterima.

5. Apa Saja Larangan Selama Ihram?

Saat dalam keadaan ihram, jemaah diharuskan mengikuti beberapa larangan, antara lain:

- Memakai pakaian berjahit bagi laki-laki.

- Menutup kepala laki-laki atau wajah perempuan.

- Memakai parfum.

- Memotong kuku atau rambut.

- Berburu binatang.

- Melakukan hubungan suami istri.

Melanggar larangan ini dapat dikenakan denda, sehingga pemahaman yang baik tentang larangan ini sangat penting.

6. Berapa Lama Rangkaian Haji Berlangsung?

Rangkaian ibadah haji berlangsung sekitar 5-6 hari, mulai dari tanggal 8 Zulhijah (Tarwiyah) hingga 13 Zulhijah, ketika jemaah menyelesaikan pelontaran jumrah dan mabit di Mina.

Meskipun waktu yang dilalui mungkin terasa singkat, makna dan pengalaman yang diperoleh akan dikenang seumur hidup.

7. Apa Itu Wukuf dan Mengapa Penting?

Wukuf di Padang Arafah pada tanggal 9 Zulhijah merupakan puncak ibadah haji.

Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, "Haji adalah Arafah." Kehadiran di Arafah adalah syarat sahnya ibadah haji;

jika jemaah tidak hadir, hajinya dianggap batal.

Momen ini menjadi kesempatan emas bagi jemaah untuk berdoa dan meminta ampunan dari Allah SWT.

8. Apa Hukumnya Meninggalkan Haji Padahal Mampu?

Bagi siapa saja yang telah mampu secara fisik, finansial, dan aman tetapi masih menunda atau tidak menunaikan haji tanpa alasan yang jelas, hukum ini dianggap dosa besar.

Haji adalah kewajiban yang harus dilakukan sekali seumur hidup bagi mereka yang mampu, sehingga keputusan untuk menunda ibadah ini bukanlah hal sepele.

9. Bolehkah Perempuan Berangkat Haji Tanpa Mahram?

Pada musim haji 2022, Arab Saudi mengizinkan perempuan berangkat haji tanpa mahram, asalkan dalam rombongan.

Kebijakan ini akan tetap berlaku hingga tahun 2025.

Meskipun demikian, sebagian ulama menyarankan agar perempuan tetap didampingi mahram demi alasan keamanan.

Ini menunjukkan kemajuan dalam aksesibilitas ibadah haji bagi perempuan, sekaligus pentingnya perlindungan.

10. Apa Perbedaan Haji dan Umrah?

Haji merupakan kewajiban bagi yang mampu dan dilaksanakan pada bulan Zulhijah dengan rukun dan waktu yang telah ditentukan.

Sementara itu, umrah adalah ibadah sunah yang bisa dilakukan kapan saja dan lebih singkat dibandingkan haji.

Memahami perbedaan ini penting agar jemaah dapat merencanakan ibadah dengan bijaksana.

Melalui serangkaian pertanyaan ini, diharapkan para calon jemaah haji mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang ibadah haji 2025.

Semoga semua niat dan usaha untuk menunaikan haji ini diterima oleh Allah SWT, dan perjalanan ke Tanah Suci menjadi pengalaman yang tidak terlupakan.

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan