Senin, 1 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Tepi Barat Diserbu: Bus Jemaah Haji Palestina Remuk Ditabrak Kendaraan Tempur IDF

Bus jamaah Haji Palestina remuk usai ditabrak kendaraan militer pasukan Israel yang tengah melancarkan serangan besar-besaran di wilayah Tepi Barat

Telegram Quds News Agency
ISRAEL KERAHKAN TANK - Foto yang diambil Tribunnews.com melalui Telegram Quds News Agency pada Selasa (25/2/2025) memperlihatkan tentara Israel melanjutkan agresinya. Bus jamaah Haji Palestina remuk usai ditabrak kendaraan militer pasukan Israel yang tengah melancarkan serangan besar-besaran di wilayah Tepi Barat. 

TRIBUNNEWS.COM – Bus jemaah Haji Palestina dilaporkan remuk usai ditabrak kendaraan militer pasukan Israel yang tengah melancarkan serangan besar-besaran di wilayah Tepi Barat yang diduduki.

Menurut laporan saksi mata yang dikutip dari Anadolu, kendaraan militer Israel dengan sengaja menabrak bus yang sedang diparkir di luar gedung gubernur Jenin.

Bus tersebut merupakan transportasi yang mengangkut jemaah haji Palestina yang lansia untuk berangkat menuju perbatasan Karama antara Tepi Barat dan Yordania.

Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun aksi penabrakan menyebabkan trauma dan ketakutan di kalangan penumpang.

Wakil Gubernur Jenin Mansour Al Saadi dengan tegas mengecam tindakan brutal Israel.

“Kendaraan pendudukan secara sengaja dan langsung menabrak bus saat diparkir di luar gedung gubernur. Sebagian besar penumpang adalah orang lanjut usia dan menderita penyakit kronis, yang menambah trauma dan ketakutan.” kata Al Saadi. 

Insiden penabrakan bus jemaah haji ini menambah daftar panjang tindakan militer Israel yang menargetkan infrastruktur sipil di wilayah pendudukan, yang menuai kecaman dari berbagai pihak internasional.

IDF Culik Warga Sipil

Selain insiden di Jenin, pasukan Israel juga melakukan penangkapan di berbagai wilayah Tepi Barat.

Di Silat al-Harithiya, barat Jenin, seorang pemuda bernama Samer Jaradat ditangkap setelah rumahnya digerebek.

Sementara itu, di Tulkarem, seorang wanita berusia 24 tahun, Diana Ghalib Mazid, ditangkap setelah pasukan Israel menyerbu rumahnya di kota Anabta.

Serangan juga terjadi di Kamp Askar Baru dan Kamp Al Ain di Nablus, dengan laporan adanya tembakan dan ledakan, meskipun tidak ada laporan korban luka atau penangkapan.

Baca juga: CCTV Rekam Pemukim Israel Serang Penggembala Palestina di Tepi Barat, Gasak Domba dan Bakar Tenda

Sejak 21 Januari, militer Israel telah meningkatkan intensitas serangan di kawasan utara Tepi Barat, dimulai dari Jenin dan sekitarnya, lalu merambah ke Tulkarem pada 27 Januari.

Setidaknya 972 warga Palestina tewas dan lebih dari 7.000 lainnya mengalami luka-luka akibat operasi militer Israel dan aksi kekerasan oleh pemukim ilegal di berbagai wilayah Tepi Barat, menurut data dari Kementerian Kesehatan Palestina.

 Pejabat Arab Saudi Kunjungi Tepi Barat

Ditengah gempuran militer Israel terhadap warga sipil di Tepi Barat, Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, dijadwalkan bakal memimpin delegasi tingkat tinggi negara-negara Arab untuk mengunjungi Ramallah, Tepi Barat.

Adapun kunjungan bakal digelar pada awal Juni 2025,sebagai upaya diplomatik guna mendukung pengakuan internasional atas negara Palestina dan mendorong solusi dua negara.

Mengutip  laporan Arab News, delegasi yang akan hadir diantaranya mencakup menteri luar negeri dari Yordania, Mesir, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Turki.

Langkah tersebut tampaknya mirip dengan perjalanan yang diselenggarakan Menlu tersebut ke Washington pada bulan-bulan awal perang Israel di Gaza, dalam upaya untuk menunjukkan front Arab yang bersatu dalam mendukung gencatan senjata.

Hal itu juga tampaknya merupakan upaya untuk memberikan kredibilitas kepada PA sebagai alternatif bagi Hamas di Gaza, meski popularitas PA menurun di kalangan warga Palestina.

Jika terlaksana, ini akan menjadi kunjungan pertama pejabat tinggi Arab Saudi ke wilayah tersebut sejak 1967.

Namun, sayangnya rencana ini mendapat penolakan dari Israel.

Pemerintah Israel menolak memberikan izin masuk bagi delegasi tersebut ke Tepi Barat, dengan alasan bahwa kunjungan tersebut bertujuan untuk mempromosikan pendirian negara Palestina, yang dianggap sebagai ancaman terhadap keamanan nasional Israel.

(Tribunnews.com / Namira)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan