Konflik Palestina Vs Israel
Fatah Bantah Klaim Israel, Tak Setuju soal Komite Palestina di Gaza
Fatah membantah klaim Israel yang sebut Otoritas Palestina setuju dengan Komite Palestina untuk sementara memimpin Jalur Gaza.
Ringkasan Berita:
- Fatah menolak klaim media Israel bahwa pihaknya setuju dengan komite administratif Palestina di Jalur Gaza.
- Otoritas Penyiaran Israel sebut Amjad Shawa sebagai kandidat ketua komite tersebut.
- Hamas melanjutkan pencarian jenazah tawanan Israel, dibantu Mesir dan ICRC.
TRIBUNNEWS.COM - Gerakan Fatah membantah pernyataan atau posisi yang dikaitkan dengannya mengenai persetujuannya terhadap presidensi Komite Administratif Palestina di Jalur Gaza.
Juru bicara Fatah, Abdel Fattah Dawla, menegaskan siapa pun yang menduduki jabatan ketua komite ini haruslah seorang menteri dari pemerintah Otoritas Palestina.
"Otoritas Palestina adalah badan sah yang bertanggung jawab untuk mengelola urusan rakyat Palestina di tanah air," tegasnya dalam pernyataan pada Minggu (26/10/2025).
Fatah juga menegaskan posisi ini berasal dari komitmennya terhadap persatuan tanah air dan rakyat Palestina, dan terhadap otoritas politik tunggal yang diwakili oleh Otoritas Palestina, lapor Al Arabiya.
Sementara itu, Otoritas Penyiaran Israel (KAN) menerbitkan laporan yang menyatakan Amjad Shawa, kepala jaringan organisasi masyarakat sipil di Gaza, adalah kandidat untuk memimpin komite yang akan mengelola urusan Jalur Gaza pada tahap kedua gencatan senjata.
Selain itu, ia adalah aktivis kemanusiaan dan hak asasi manusia yang menjalin hubungan luas dengan organisasi-organisasi internasional dan kemanusiaan.
KAN mengatakan Hamas dan Otoritas Palestina menyetujui pengangkatan Amjad Shawa dalam pertemuan dengan dinas intelijen Mesir yang diadakan di Kairo, namun keputusan itu masih menunggu konfirmasi dari Amerika Serikat.
Namun, sumber-sumber Palestina mengatakan nama Amjad Shawa muncul dalam daftar sebagai anggota komite, bukan ketuanya.
AS belum mengklarifikasi posisi akhirnya mengenai pembentukan komite "teknokratis" untuk memerintah Gaza, tetapi menantu Presiden AS Donald Trump, Jared Kushner, sebelumnya mengatakan ia sedang berhubungan dengan tokoh-tokoh Palestina dari diaspora.
Sebelumnya, Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) mengumumkan mereka dan faksi Palestina lainnya menyetujui rencana awal tentang komite administratif yang akan memerintah Jalur Gaza.
Visi itu diusulkan oleh Mesir dalam perundingan yang ditengahi oleh Qatar dan Mesir, serta diawasi oleh AS dan Turki, pada Jumat (24/10/2025).
Baca juga: Band Radiohead Ogah Manggung di Israel Gara-gara Rezim Netanyahu
Informasi Terbaru di Jalur Gaza
Keberadaan empat jenazah warga Israel yang masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, dilaporkan hilang.
"Keberadaan mereka masih belum diketahui meski pencarian lapangan sedang berlangsung dan masuknya tim Mesir untuk membantu pencarian," lapor KAN, Minggu (26/10/2025).
Militer Israel ditarik dari wilayah-wilayah di Gaza untuk memungkinkan tim Hamas dan Komite Palang Merah Internasional (ICRC) melanjutkan pencarian.
Sehari sebelumnya, alat berat Mesir memasuki Jalur Gaza, bertepatan dengan masuknya tim Hamas dan ICRC ke Rafah di Jalur Gaza selatan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.