Kamis, 4 September 2025

Krisis Korea

Kisruh di TPS Pilpres Korsel: Pria Serang Petugas, Wanita Robek Surat Suara

Pemilihan Presiden Korea Selatan 2025 yang digelar pada Selasa (3/6/2025) diwarnai insiden memprihatinkan di sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Tangkapan layar YouTube CNBC-TV18
PILPRES KORSEL 2025 - Tangkapan layar YouTube CNBC-TV18 yang diambil pada Selasa (3/6/2025) menampilkan warga Korea Selatan memberikan suara dalam pemilihan presiden dadakan untuk memilih pengganti Yoon Suk Yeol. Pemilihan Presiden Korea Selatan 2025 yang digelar pada Selasa (3/6/2025) diwarnai insiden memprihatinkan di sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS). 

Sementara  1,08 juta lainnya sudah menggunakan hak pilih mereka di 14.295 TPS yang tersebar di seluruh negeri. 

Pemungutan suara berlangsung hingga pukul 20.00 waktu setempat, dengan hasil diperkirakan keluar malam itu atau keesokan harinya.

Kandidat Unggulan

Di antara kandidat yang mencalonkan diri, Lee Jae-Myung dari Partai Demokrat Liberal menjadi kandidat terdepan, dikutip dari CNN.

Mantan pengacara HAM ini dikenal publik sebagai sosok vokal yang menentang pemerintahan Yoon. 

Ia bahkan selamat dari upaya pembunuhan pada awal 2024 dan menjadi tokoh sentral dalam menggagalkan upaya darurat militer dengan aksi dramatis menerobos barikade tentara dan menyiarkan langsung dirinya melompati pagar parlemen.

Lee menjanjikan reformasi politik dan ekonomi, serta perubahan konstitusi yang memungkinkan dua masa jabatan presiden. 

Ia juga mengusung visi pengembangan usaha kecil dan teknologi AI, sembari tetap berkomitmen terhadap denuklirisasi Korea Utara.

Namun, karier politiknya tak lepas dari kontroversi. 

Ia tengah menghadapi sejumlah kasus hukum, termasuk tuduhan penyuapan dan skandal properti, yang menurutnya bermotif politik.

Di kubu konservatif, Kim Moon-soo dari Partai Kekuatan Rakyat (PPP) muncul sebagai penantang utama. 

Mantan aktivis buruh dan menteri tenaga kerja ini menjanjikan reformasi menyeluruh dalam sistem politik, peradilan, serta manajemen pemilu.

Kampanyenya menekankan iklim ekonomi yang pro-bisnis, termasuk pemotongan pajak dan pengembangan energi nuklir.

PPP sendiri sempat dilanda konflik internal terkait pencalonan Kim, namun akhirnya mengusungnya kembali usai perselisihan hukum internal.

Pemilu ini juga diikuti sejumlah kandidat independen, termasuk Lee Jun-seok, eks ketua PPP yang kini memimpin Partai Reformasi Baru.

(Tribunnews.com/Farra)

Artikel Lain Terkait Pilpres Korsel

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan