Kamis, 7 Agustus 2025

Konflik India dan Pakistan

Pesawat Jet Tempur India “Dibutakan” oleh Sistem Elektronik  Turki Sebelum Ditembak Jatuh Pakistan?

Menurut laporan daripada Turki, sistem EW “Koral” yang digunakan oleh tentara Pakistan bukan saja “membutakan” radar milik pesawat-pesawat India

Editor: Muhammad Barir
Tangkapan layar X/@kashmiricanibal
FOTO VIRAL- Pakistan Mengklaim Telah Menjatuhkan Jet Tempur Rafale Milik India, Ini salah satu Foto yang Viral. CNN melaporkan bahwa seorang pejabat tinggi intelijen Prancis mengonfirmasi Pakistan menembak jatuh satu jet tempur Rafale milik India. Hal ini menandai apa yang akan menjadi kekalahan tempur pertama pesawat buatan Prancis tersebut. Ketegangan antara India dan Pakistan meningkat tajam menyusul serangan mematikan pada 22 April 2025 di Pahalgam, yang terletak di wilayah Kashmir yang dikelola India. Serangan ini mengakibatkan tewasnya 26 warga sipil. 

Aselsan mengonfirmasi bahwa sistem KORAL/NG mematuhi NATO, dapat berfungsi secara mandiri atau dikendalikan dari jarak jauh, dan mencakup perlindungan yang diperketat terhadap ancaman nuklir, biologi, dan kimia (NBC)—yang memastikan integritas operasional penuh bahkan di lingkungan yang terkontaminasi WMD.

Dalam medan pertempuran elektronik modern, kemampuan untuk mendominasi spektrum elektromagnetik bukan lagi pilihan—melainkan sesuatu yang menentukan.

Dengan sistem KORAL, Turki telah memposisikan dirinya di antara sekelompok negara terpilih yang mampu menyebarkan platform EW jarak jauh yang mampu mengganggu dan mengelabui tanda radar di wilayah musuh tanpa melintasi perbatasan.

KORAL dibangun berdasarkan dua subsistem utama: unit KORAL-ED (Dukungan Elektronik) untuk deteksi dan klasifikasi ancaman, dan unit KORAL-ET (Serangan Elektronik) untuk menjalankan misi pengacauan dan penipuan.

Jangkauan operasional efektif sistem ini—melebihi 150 kilometer—menawarkan kemampuan pertahanan yang signifikan, yang memungkinkan pasukan kawan untuk menekan pertahanan udara musuh tanpa memasuki wilayah udara yang diperebutkan.

KORAL dipasang pada truk taktis 8x8 dengan mobilitas tinggi, memberinya fleksibilitas untuk dikerahkan dengan cepat di lingkungan dengan ancaman tinggi, di sepanjang perbatasan, atau dalam skenario ekspedisi.

Varian generasi berikutnya, KORAL/NG, memperkenalkan kemampuan mutakhir termasuk pemrosesan sinyal berbasis AI, pengacauan pita lebar, gangguan komunikasi taktis yang ditingkatkan, dan kemampuan untuk memalsukan sistem IFF.

Dilindungi sepenuhnya sesuai standar NATO, sistem ini dilengkapi dengan perangkat lunak perencanaan dan analisis misi, yang memungkinkan operator untuk mensimulasikan lingkungan EW sebelum misi dan melakukan analisis sinyal mendalam setelah misi untuk memperbarui pustaka ancaman.

KORAL telah menunjukkan kemampuannya di medan perang di Suriah dan Libya, di mana ia dilaporkan berhasil menetralkan sistem pertahanan udara canggih buatan Rusia, termasuk Pantsir-S1.

Keberhasilannya dalam menonaktifkan radar musuh telah menjadikan KORAL sebagai landasan strategi dominasi elektronik Turki, dan potensi ekspornya telah menarik minat yang signifikan di kalangan militer non-NATO.

Di era peperangan multi-domain, sistem seperti KORAL tidak sekadar mendukung operasi—tetapi juga mendefinisikan ulang pilihan strategis.

Hingga Juni 2025, belum ada intelijen sumber terbuka atau pernyataan resmi Pakistan yang mengonfirmasi keberadaan KORAL dalam inventaris EW negara tersebut.

Meskipun demikian, klaim media sosial yang belum diverifikasi tentang penggunaannya selama pertempuran India-Pakistan baru-baru ini tetap ada, meskipun masih bersifat spekulatif.

Militer global secara rutin mengklasifikasikan aset EW untuk menjaga kerahasiaan operasional, dan Pakistan tidak terkecuali.

Meski begitu, Pakistan dan Turki terus tumbuh lebih dekat dalam kolaborasi pertahanan, dengan Turki memasok drone tempur, sistem EW, dan platform angkatan laut seperti korvet kelas Babur turunan MILGEM yang dilengkapi dengan rangkaian EW ARES-2N.

Halaman
123
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan