Minggu, 7 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Senjata Laser China di Rusia Mirip dengan yang Dipakai di Iran, Beijing Pasok Senjata ke Moskow?

sejumlah sumber militer pro-Rusia menerbitkan video yang diyakini sebagai sistem laser antipesawat tak berawak asal China yang beroperasi di Rusia.

Editor: Muhammad Barir
tangkap layar/mwm
SISTEM LASER - Kolase gambar sistem Laser Silent Hunter 3000 dan Drone serang Kamikaze. Rusia dilaporkan menggunakan sistem persenjataan laser buatan China untuk menghalau serangan drone-drone Ukraina yang didukung teknologi Barat. 


Sulit untuk menentukan apakah sistem yang digambarkan dalam video adalah Silent Hunter atau Shen Nung.

Seperti yang dilaporkan sebelumnya oleh EurAsian Times, radar Shen Nung dapat mengidentifikasi pesawat tanpa awak dari jarak hingga lima kilometer. Laser sistem ini memiliki jangkauan daya 10 hingga 20 kW dan dapat melepaskan serangan yang tidak merusak, "menyilaukan" atau menyilaukan pada jarak lebih dari tiga kilometer. Ia juga dapat benar-benar menghancurkan beberapa objek yang mendekat dalam jarak 1,5 kilometer.

Shen Nung 5000 dan 3000, yang merupakan versi Shen Nung yang dikemas dalam kontainer dan truk taktis ringan Dongfeng Mengshi 4×4, juga pernah dipamerkan oleh Tiongkok di masa lalu.

Sistem yang terlihat dalam video Telegram bisa jadi merupakan varian Shen Nung atau sistem terpisah yang didasarkan padanya. Ini masih sekadar dugaan karena minimnya informasi, dan Rusia tidak diketahui secara resmi memiliki sistem yang menyerupai Shen Nung.

Biaya besar yang terkait dengan pencegatan pesawat nirawak dan rudal telah menyebabkan peningkatan fokus pada sistem berbasis laser dalam peperangan modern. Biasanya, sistem penangkal pesawat nirawak berbasis laser menggunakan sinar berkekuatan tinggi untuk menyerang target dengan biaya yang jauh lebih rendah daripada rudal pertahanan udara, yang dapat menelan biaya jutaan dolar.

Selain itu, laser dapat membakar target musuh secara diam-diam tanpa menimbulkan kerusakan tambahan, sehingga mengurangi korban. Video yang dipublikasikan oleh saluran Telegram menunjukkan bahwa sistem tersebut bekerja dengan baik terhadap pesawat nirawak, tidak seperti penampakan di Iran, di mana sistem tersebut difoto di latar belakang, bukan saat beraksi.

“Sebelumnya, ada pendapat di lingkungan informasi domestik bahwa laser tempur adalah mainan yang tidak berguna dan mahal,” tulis saluran Telegram Military Informant . “Namun, ancaman baru yang diidentifikasi selama invasi besar-besaran ke Ukraina memaksa pencarian metode penanggulangan alternatif. Berkat pengembangan teknologi baru, sistem laser telah menjadi alat yang efektif untuk menghancurkan UAV Ukraina.”

Rusia juga tengah berupaya menggabungkan laser ke dalam kemampuan tempurnya. Sebelumnya, negara itu diyakini memiliki dua senjata laser berbeda di gudang persenjataannya, Persevet dan Zadira.

Namun, tidak banyak informasi tentang penggunaannya dalam pertempuran. Pada bulan Agustus 2023, kantor berita Rusia RIA Novosti melaporkan bahwa Rusia telah melakukan uji lapangan yang sukses terhadap senjata laser yang tidak disebutkan namanya, yang berhasil menghancurkan beberapa drone dari berbagai jenis.

Dalam perkembangan terpisah awal tahun ini, Wakil Perdana Menteri Pertama Federasi Rusia, Denis Manturov, mengumumkan bahwa sistem pertahanan udara Pantsir akan segera dilengkapi dengan kompleks laser sebagai bagian dari upaya modernisasi yang sedang berlangsung.

Ironisnya, video yang diduga berisi sistem laser China tersebut diunggah hanya sehari sebelum Ukraina melancarkan serangan pesawat tak berawak yang berani dalam rangka 'Operasi Jaring Laba-laba', dan diduga menghancurkan 40 pesawat Rusia atau 34 persen dari kapal induk rudal jelajah strategis Rusia.

Dinas keamanan Ukraina memperkirakan kerugian mencapai $7 miliar. Serangan pesawat nirawak tersebut dilancarkan dari truk-truk yang diselundupkan jauh ke dalam wilayah Rusia. Serangan itu begitu dahsyat sehingga beberapa blogger militer pro-Rusia menyebutnya sebagai "Pearl Harbor" negara itu.

Tiongkok Bantah Kirim Senjata ke Rusia 

Mengutip laporan badan keamanan dan intelijen Ukraina, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan pada bulan April bahwa ia menuduh China memasok senjata ke Rusia, termasuk bubuk mesiu dan artileri. Ia juga mengatakan kepada media bahwa perwakilan China terlibat dalam produksi senjata di wilayah Rusia.

"Kami akhirnya menerima informasi bahwa Tiongkok memasok senjata ke Federasi Rusia. … Kami yakin bahwa perwakilan Tiongkok terlibat dalam produksi sejumlah senjata di wilayah Rusia … Kami melihat kerja sama antara kedua negara di bidang ini, dan kami harus mengakui hal itu sedang terjadi," kata Presiden.

Halaman
123
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan