Rabu, 17 September 2025

Hari Ini 58 Tahun yang Lalu: Perang Enam Hari Israel vs Negara-negara Arab Dimulai

Hari ini, 58 tahun silam, tepatnya tanggal 5 Juni 1967, perang enam hari pecah. Berikut jalannya perang.

al jazeera
PERANG ENAM HARI - Suasana di Six Day War atau Perang Enam Hari. Hari ini, 58 tahun silam, tepatnya tanggal 5 Juni 1967, perang enam hari pecah. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hari ini, 58 tahun silam, tepatnya tanggal 5 Juni 1967, perang enam hari pecah.

Perang yang berlangsung singkat pada tanggal 5-10 Juni 1967 ini merupakan perang ketiga antara Arab dan Israel

Kemenangan Israel yang menentukan termasuk penangkapan Semenanjung Sinai, Jalur Gaza, Tepi Barat, Kota Tua Yerusalem, dan Dataran Tinggi Golan; status wilayah-wilayah ini kemudian menjadi titik perselisihan besar dalam konflik Arab-Israel.

Latar belakang dan eskalasi

Sebelum perang dimulai, serangan-serangan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok gerilya Palestina yang berbasis di Suriah, Lebanon, dan Yordania terhadap Israel meningkat, menyebabkan pembalasan Israel yang mahal. 

Pada November 1966, sebuah serangan Israel ke desa Al-Samūʿ di Tepi Barat Yordania meninggalkan 18 orang tewas dan 54 terluka, dan selama pertempuran udara dengan Suriah pada April 1967, Angkatan Udara Israel menembak jatuh enam jet tempur MiG Suriah.

Selain itu, laporan intelijen Soviet pada Mei menunjukkan bahwa Israel merencanakan kampanye melawan Suriah, dan meskipun tidak akurat, informasi ini semakin meningkatkan ketegangan antara Israel dan tetangga Arabnya. 

Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser sebelumnya telah mendapat kritik tajam karena kegagalannya membantu Suriah dan Yordania melawan Israel; ia juga dituduh bersembunyi di balik Pasukan Darurat PBB (UNEF) yang ditempatkan di perbatasan Mesir dengan Israel di Sinai.

Tekanan itu membuat Mesir bergerak menunjukkan dukungan untuk Suriah.

Pada 14 Mei 1967, Nasser memobilisasi pasukan Mesir di Sinai; pada 18 Mei ia secara resmi meminta penghapusan UNEF yang ditempatkan di sana; dan pada 22 Mei ia menutup Teluk Aqaba untuk pengiriman Israel, sehingga memberlakukan blokade efektif terhadap kota pelabuhan Elat di Israel selatan.

Pada 30 Mei, Raja Hussein dari Yordania tiba di Kairo untuk menandatangani pakta pertahanan bersama dengan Mesir, menempatkan pasukan Yordania di bawah komando Mesir; tak lama kemudian, Irak juga bergabung dengan aliansi tersebut.

Peristiwa perang

Sebagai tanggapan atas mobilisasi tetangga Arabnya, pada pagi hari tanggal 5 Juni, Israel melancarkan serangan udara mendadak yang menghancurkan lebih dari 90 persen angkatan udara Mesir di landasan. 

Serangan udara serupa juga melumpuhkan angkatan udara Suriah. Tanpa perlindungan dari udara, tentara Mesir menjadi rentan terhadap serangan. 

Dalam tiga hari, Israelis telah mencapai kemenangan yang luar biasa di darat, menangkap Jalur Gaza dan seluruh Semenanjung Sinai hingga tepi timur Kanal Suez.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan