Konflik India dan Pakistan
Ada Satelit Canggih Yaogan China di Balik Kesuksesan Pakistan Tembak Jatuh Enam Jet Tempur India
Berkat satelit China, Pakistan diduga berhasil melacak pergerakan pesawat India dan penempatan militer secara real time di sepanjang Garis Kontrol
Penulis:
Hasiolan Eko P Gultom
Menurut sumber pertahanan India yang berpengaruh, rangkaian satelit intelijen Yaogan milik China memainkan peran kunci dalam melacak pergerakan jet tempur dan penempatan militer India di daerah perbatasan pegunungan Himalaya, sehingga memberi Pakistan keuntungan taktis.
"Satelit-satelit ini, meskipun memiliki keterbatasan lebar pita dan resolusi, memberikan kewaspadaan situasional kritis yang tak tertandingi oleh kemampuan satelit domestik Pakistan," kata seorang pejabat senior India yang berpengalaman dengan sistem jangkauan satelit.
Sumber pejabat senior lain India juga menyatakan, "Kami telah memobilisasi semua sumber daya yang tersedia—termasuk aset ruang angkasa sipil dan militer—dan menyerahkannya kepada angkatan bersenjata. Bahkan, kami saling mengawasi sepanjang waktu. Ada celah, tetapi kali ini kami jauh lebih siap," kata seorang pejabat senior India.
Seputar Satelit Yaogan
Seri satelit Yaogan merupakan tulang punggung sistem ISR militer China, yang mencakup kemampuan intelijen optik, radar, dan elektronik, dengan jangkauan dari Laut Cina Timur hingga garis depan di sebelah barat Himalaya.
Di antara yang paling signifikan adalah Yaogan-41 yang diluncurkan ke orbit geostasioner pada bulan Desember 2023 dan diyakini memainkan peran kunci dalam pengawasan berkelanjutan terhadap anak benua India termasuk pangkalan udara utama dan lokasi persiapan militer sepanjang Operasi Sindoor .
Meskipun Tiongkok secara resmi menyatakan bahwa satelit itu digunakan untuk pemantauan lingkungan dan manajemen bencana, analis pertahanan Barat dan regional menduga bahwa Yaogan-41 adalah aset serbaguna dengan kemampuan tinggi untuk melacak target militer yang bergerak seperti pesawat terbang dan kendaraan darat dalam jarak ribuan kilometer.
Dengan lebih dari 5.330 satelit aktif yang mencakup orbit Bumi rendah (LEO), orbit Bumi menengah (MEO), dan orbit geostasioner (GEO), China kini memiliki salah satu sistem pengawasan ruang angkasa tercanggih di dunia dan telah mengintegrasikan kemampuan itu ke dalam struktur komando dan kontrol militernya.
Sebaliknya, India hanya memiliki sekitar 218 satelit, sebagian besar untuk tujuan komersial atau ilmiah, dengan jumlah yang sangat kecil dialokasikan untuk aplikasi militer seperti komunikasi, intelijen elektronik, dan pencitraan bumi.

Perang Antariksa
Konflik udara terbaru antara India dan Pakistan telah menjadi sinyal peringatan bagi para perencana ruang angkasa militer India, yang kini mengintensifkan upaya untuk memodernisasi dan mempersenjatai aset satelit mereka untuk menutup kesenjangan ISR dengan China.
Artinya, perang kini juga terjadi di antariksa alias luar bumi berupa adu canggih teknologi satelit.
New Delhi telah menyetujui rencana untuk meluncurkan 52 satelit khusus militer pada tahun 2030, yang akan meningkatkan kemampuan pengawasan waktu nyata, komunikasi yang aman, dan kemampuan penargetan presisi di antara ketiga cabang angkatan bersenjatanya.
Namun, aspirasi India untuk mendominasi luar angkasa juga menghadapi tantangan besar.
Awal tahun ini, peluncuran satelit navigasi NVS-02 oleh roket GSLV Mk-2 gagal ketika satelit tidak dapat mencapai orbit targetnya karena masalah pada sistem propulsi.
NVS-02 adalah satelit kedua dalam rangkaian baru sistem navigasi India di bawah program NavIC ( Navigasi dengan Konstelasi India ), yang dikembangkan oleh ISRO untuk menyediakan layanan penentuan posisi dan waktu yang akurat di seluruh India dan sekitar 1.500 kilometer di luar perbatasannya.
Satelit ini dilengkapi dengan muatan navigasi multi-band dan jam atom presisi tinggi yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan NavIC dalam operasi militer dan sipil.
NVS-02 adalah elemen kunci dalam memungkinkan serangan presisi dan navigasi otonom bagi militer India, sebanding dengan sistem GPS AS dan BeiDou China.
Pakistan mengklaim telah menembak jatuh enam jet tempur India, termasuk tiga Rafale
Meskipun misi tersebut menandai peluncuran ke-100 ISRO, kegagalan teknis menyoroti tantangan nyata India dalam mengejar integrasi militer-ruang angkasa yang komprehensif seperti yang ditunjukkan oleh China dalam konflik terbaru ini.
China Ogah Komentar
Pada konferensi pers di Beijing, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning menolak berkomentar langsung mengenai tuduhan tentang peran negaranya dalam operasi pertahanan udara Pakistan.
“India dan Pakistan adalah tetangga penting bagi China,” katanya.
Konflik India dan Pakistan
Dominasi Udara Pakistan Naik, Jet Tempur Rafale India Ditembak Jatuh dengan Rudal PL-15 Buatan China |
---|
Terungkap Bagaimana Pakistan Tembak Jatuh Jet Tempur India Mei Lalu, Bukan Masalah Performa Rafale |
---|
Angkatan Udara Pakistan 12-14 Tahun Lebih Maju Dibanding India Berkat Jet J-35A China |
---|
Pakistan: India Aktifkan Sel Teror Fitna Al Hindustan Usai Kalah Telak dalam Pertempuran |
---|
Profil Skuadron 15 J-10C Cobra Pakistan yang Pimpin "Serangan Penyergapan" Jet Rafale India |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.