Sabtu, 13 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Macron Desak Akses dan Kepulangan 6 Warganya yang Ditahan Israel di Kapal Madleen

Pemerintah Prancis mendesak Israel agar segera memulangkan enam warga negaranya yang berada di atas kapal Madleen.

Instagram @emmanuelmacron
PRESIDEN MACRON - Foto ini diambil dari Instagram Macron pada Kamis (10/4/2025), memperlihatkan Presiden Prancis Emmanuel Macron berbicara selama pertemuan dengan anggota Uni Eropa pada 4 April 2025 ketika menanggapi tarif timbal balik yang ditetapkan Trump. Pemerintah Prancis mendesak Israel agar segera memulangkan enam warga negaranya yang berada di atas kapal Madleen. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Prancis mendesak Israel agar segera memulangkan enam warga negaranya yang berada di atas kapal Madleen, sebuah kapal bantuan kemanusiaan yang dicegat pasukan keamanan Israel saat mendekati pantai Gaza, Senin (9/6/2025) dini hari waktu setempat. 

"Presiden Republik telah meminta agar keenam warga negara Prancis kami diizinkan kembali ke Prancis sesegera mungkin," kata pernyataan dari kepresidenan Prancis, dikutip dari Middle East Eye.

Dalam pernyataan resmi dari kepresidenan Prancis, disebutkan bahwa Menteri Eropa dan Luar Negeri, Jean-Noel Barrot, telah meminta akses konsuler terhadap keenam warga tersebut. 

“Sejak kami mengetahui rencana mereka, yang telah kami peringatkan akan risikonya, kami telah menghubungi otoritas Israel untuk mencegah insiden,” bunyi pernyataan tersebut.

Konsulat Prancis juga telah mengajukan permohonan untuk mengunjungi para warga begitu mereka tiba di Israel, guna menilai kondisi mereka dan mempercepat proses pemulangan, dikutip dari Al-Arabiya.

Pemerintah Prancis menyatakan akan bekerja keras memastikan pemulangan cepat seluruh warganya yang terlibat dalam misi kemanusiaan tersebut.

Penangkapan di Perairan Internasional

Kapal Madleen yang membawa bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina di Jalur Gaza dicegat oleh militer Israel sekitar 100 mil laut dari garis pantai Gaza, masih berada di wilayah perairan internasional. 

Misi tersebut diprakarsai oleh Freedom Flotilla Coalition dan telah menarik perhatian internasional sejak berlayar dari Catania, Italia.

Tentara Israel memerintahkan semua 12 orang di kapal untuk membuang ponsel mereka ke laut, dan kemudian membawa mereka ke pelabuhan Ashdod.

Militer Israel mengklaim hanya memberikan makanan ringan dan air, seraya menyebut kapal itu sebagai “kapal pesiar swafoto”.

Warga Prancis dan Tokoh Internasional di Kapal

Dikutip dari Al Jazeera, selain enam warga negara Prancis, kapal juga membawa aktivis terkenal Greta Thunberg asal Swedia serta sejumlah tokoh dari berbagai negara, termasuk:

Baca juga: Kapal Madleen Menuju Ashdod, 12 Aktivis termasuk Greta Thunberg akan Ditahan di Penjara Israel

  • Yasemin Acar (Jerman)
  • Thiago Avila (Brasil)
  • Suayb Ordu (Turki)
  • Sergio Toribio (Spanyol)
  • Marco van Rennes (Belanda)

Sementara itu, enam warga Prancis yang berada di kapal tersebut adalah:

  • Rima Hassan – Anggota Parlemen Eropa
  • Baptiste Andre
  • Omar Faiad – Jurnalis Al Jazeera Mubasher
  • Pascal Maurieras
  • Yanis Mhamdi
  • Reva Viard

Penahanan kapal ini semakin memanaskan hubungan diplomatik antara Prancis dan Israel.

Pemerintah Prancis menilai intersepsi di perairan internasional sebagai tindakan yang tidak dapat dibenarkan secara hukum. 

Banyak negara dan pengamat menyebut blokade laut Israel terhadap Gaza sebagai tindakan ilegal berdasarkan hukum internasional.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan