Jumat, 12 September 2025

Donald Trump Pimpin Amerika Serikat

Ayah Elon Musk Yakin Perseteruan dengan Trump Hanya Sementara: Seperti Suami Istri Bertengkar

Errol Musk yakin Elon dan Trump akan berdamai setelah perseteruan sengit. Disebutnya hanya seperti suami istri yang bertengkar.

Tangkap layar YouTube The White House
ELON MUSK - Tangkap layar YouTube The White House yang diambil pada Jumat (14/2/2025), menampilkan Presiden AS Donald Trump menjamu Elon Musk di Ruang Oval pada 11 Februari 2025 untuk menandatangani Perintah Eksekutif yang ditujukan untuk memangkas ukuran pemerintah federal dan menghilangkan pemborosan serta pembengkakan. Errol Musk yakin Elon dan Trump akan berdamai setelah perseteruan sengit. 

TRIBUNNEWS.COM - Ayah Elon Musk, Errol Musk, angkat bicara soal memanasnya hubungan antara putranya dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Dalam wawancara dengan Sky News di Moskow, ia mengaku yakin bahwa perseteruan tersebut hanya bersifat sementara dan keduanya akan kembali akur.

“Ini seperti pertengkaran antara suami dan istri. Semua orang pernah mengatakan, ‘Saya tidak akan pernah berdamai,’ tapi akhirnya mereka baikan juga,” ujar Errol santai.

Ia mengaku sempat terkejut ketika mengetahui Elon berseteru secara terbuka dengan Trump.

Namun, ia memahami bahwa anaknya adalah pribadi yang teguh pada prinsip dan tidak suka ditekan.

“Saya sangat terkejut. Tapi Elon adalah orang yang sangat kuat pendirian."

"Dia tidak suka disuruh-suruh atau ditekan secara sepihak,” katanya.

Menurut Errol, beban mental dan fisik yang dialami Elon belakangan ini bisa menjadi salah satu penyebab ledakan emosionalnya.

“Mereka (Elon dan timnya) mengalami lima bulan yang sangat berat, tanpa tidur, tanpa istirahat. "

"Saat semua lawan politik disingkirkan dan tinggal dua orang kuat, maka keduanya akan saling bentrok.”

Meski begitu, Errol tetap optimistis keduanya akan berdamai.

Baca juga: Dulu Minta Trump Dimakzulkan, Kini Elon Musk Balik Dukung Usai Kerusuhan di Los Angeles

Ia mengungkapkan Elon sempat mengiriminya pesan singkat, “Jangan khawatir, kami sedang membereskannya.”

“Saya yakin ini akan berakhir baik. Mungkin segera. Mungkin besok,” tambahnya.

Perseteruan Elon Musk vs Donald Trump

Komentar Errol datang di tengah memanasnya hubungan antara Elon Musk dan Donald Trump, yang belakangan saling menyerang secara terbuka di media sosial.

Ketegangan bermula ketika Musk menuduh Trump terlibat dalam kasus Jeffrey Epstein.

Dalam salah satu unggahan di platform media sosial miliknya yang kini telah dihapus, Musk menulis, “Saatnya melempar bom besar: @realDonaldTrump ada dalam berkas Epstein. Itu sebabnya dokumen tersebut belum dibuka ke publik.”

Meski tidak menyertakan bukti konkret, unggahan itu langsung memicu kontroversi.

Beberapa jam kemudian, Musk menghapus seluruh postingan terkait.

Tak lama setelah itu, Musk juga mengkritik keras rancangan undang-undang pajak dan pengeluaran federal yang didorong oleh Trump.

Ia menyebutnya sebagai “abominasi menjijikkan” yang dapat memperparah utang nasional Amerika Serikat.

Kritik tersebut disusul pengunduran diri Musk dari jabatan pimpinan Department of Government Efficiency (DOGE), lembaga pemangkasan birokrasi yang dibentuk Trump dan sebelumnya dipimpin langsung oleh Musk.

Trump pun menanggapi dengan dingin. Dalam wawancara dengan NBC, Presiden AS itu mengatakan dirinya tidak berniat berdamai dengan Musk.

“Saya kira hubungan kami sudah berakhir. Saya terlalu sibuk mengurus hal lain,” tegas Trump.

Ia bahkan mengancam akan memberikan “konsekuensi serius” jika Musk membiayai kandidat Partai Demokrat yang menentang kebijakan ekonomi Partai Republik.

Baca juga: Populer Internasional: Elon Musk Setuju Trump Dimakzulkan dan Diganti JD Vance - Kerusuhan di LA

Diketahui, Elon Musk selama ini merupakan salah satu pendukung keuangan utama kampanye Trump dalam Pilpres 2024 dan tokoh kunci dalam tim kebijakan pemerintah.

Errol Puji Rusia, Kritik Media Barat

Dalam wawancara yang sama, Errol Musk juga menyinggung geopolitik global. Ia memuji Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai sosok “stabil dan menyenangkan,” serta mengecam media Barat yang menurutnya terus menyudutkan Rusia.

“Media palsu di Barat menyebarkan omong kosong total. Mereka selalu memosisikan Rusia sebagai musuh, padahal itu tidak benar,” ujarnya.

Errol juga menyebut bahwa Elon ingin menjalin kerja sama eksplorasi luar angkasa dengan Rusia, meski saat ini SpaceX tengah menghentikan pengoperasian wahana Dragon setelah Trump mengancam membatalkan kontrak pemerintah.

Masih Ada Peluang untuk Damai?

Meskipun Trump terlihat tegas menutup pintu, Errol tetap yakin konflik ini hanya sementara.

Ia menggambarkan hubungan Elon dan Trump seperti pasangan yang berselisih paham tapi tetap saling membutuhkan.

“Trump harus memahami Elon. Dan Elon juga harus mempertimbangkan kebutuhan negara,” tutup Errol.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan langsung dari Elon Musk maupun pihak Gedung Putih atas pernyataan Errol.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan