Konflik Palestina Vs Israel
Trump Desak Netanyahu Akhiri Perang Gaza, Lalu Minta Israel Dialog dengan Iran-Saudi
Presiden AS Trump dikabarkan mendesak Netanyahu mengakhiri serangan Israel di Gaza karena menganggap tujuan Israel sudah tercapai.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dikabarkan meminta sekutunya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza karena telah mencapai tujuannya.
Kabar ini bertepatan dengan pernyataan Netanyahu yang mengklaim bahwa kemajuan signifikan telah dicapai dalam negosiasi pertukaran tahanan.
Channel12 Israel mengutip sebuah sumber yang mengatakan bahwa selama panggilan telepon pada hari Senin (9/6/2025), Donald Trump meminta Netanyahu untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza, dengan mengatakan perang tersebut telah mencapai tujuannya.
"Trump memberi tahu Netanyahu bahwa ia ingin Netanyahu mengakhiri perang, dan tidak hanya melalui usulan utusannya, Steve Witkoff. Ia mengatakan bahwa mengakhiri perang di Gaza akan membantu negosiasi dengan Iran dan Arab Saudi," lapor Channel12 Israel.
Sementara itu, kantor Netanyahu melaporkan perdana menteri mengadakan pertemuan dengan menteri pertahanan, menteri urusan strategis, dan kepala staf militer Israel untuk membahas negosiasi.
Perdana Menteri Israel mengatakan telah ada kemajuan signifikan mengenai kesepakatan pembebasan tahanan di Jalur Gaza.
"Masih terlalu dini untuk memberi harapan, tetapi kami bekerja keras akhir-akhir ini untuk mencapai kesepakatan pertukaran," kata Netanyahu dalam rekaman video yang dirilis oleh kantornya.
"Kami bekerja keras untuk mencapai kesepakatan, dan saya berharap kami dapat melangkah maju," lanjutnya.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Sa'ar, mengatakan ada kemajuan dalam negosiasi dengan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) melalui mediator.
"Beberapa kemajuan telah dicapai baru-baru ini, dan berdasarkan pengalaman masa lalu, saya tidak ingin melebih-lebihkannya," katanya dalam sebuah konferensi pers pada hari Selasa (10/6/2025), tanpa mengungkapkan lebih lanjut.
"Kami tertarik untuk mencapai kesepakatan yang mencakup gencatan senjata. Kami berkomitmen untuk memulangkan semua korban penculikan kami ke rumah mereka, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal," tambahnya.
Baca juga: Trump Tolak Rencana Netanyahu Gempur Iran, Gedung Putih Dorong Jalur Damai
Sementara itu, KAN, mengatakan kabinet keamanan Israel diperkirakan akan mengadakan pertemuan pada hari Kamis (12/6/2025), untuk membahas pembicaraan guna membebaskan tentara yang ditahan Hamas dan mencapai kesepakatan gencatan senjata.
"Pertemuan ini terjadi di tengah apa yang sumber politik gambarkan sebagai kemajuan yang hati-hati namun nyata dalam pembicaraan yang dimediasi secara internasional," menurut laporan KAN.
Sementara itu keluarga tahanan Israel mengkritik Netanyahu dengan mengatakan tidak ada perkembangan terbaru yang mendorong pertukaran tahanan dan menuduh perdana menteri tersebut hanya memberikan harapan palsu.
Israel masih melanjutkan serangannya di Jalur Gaza serta memblokade wilayah tersebut.
Setidaknya 54.981 warga Palestina terbunuh dalam perang genosida Israel di Jalur Gaza sejak Oktober 2023, menurut laporan Kementerian Kesehatan pada hari Selasa.
Selain itu, jumlah korban terluka mencapai 126.920 orang, termasuk 309 orang terluka selama 24 jam terakhir, seperti diberitakan Anadolu Agency.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.