Konflik Iran Vs Israel
Sudah Diperingatkan Trump, Israel Dilaporkan Akan Menyerang Iran Tanpa Dukungan AS
Israel dilaporkan akan tetap menyerang Iran meskipun Presiden AS Donald Trump sudah memperingatkan untuk tidak mengambil risiko.
Penulis:
Whiesa Daniswara
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Muncul sebuah laporan pada Kamis (12/6/2025) bahwa Israel akan menyerang Iran dalam beberapa hari mendatang.
Padahal, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump sudah memperingatkan Israel untuk tidak menyerang Iran.
Dalam laporan tersebut, Israel akan tetap menyerang Iran meski tanpa bantuan dari AS.
Dikutip dari NBC News, Israel saat ini menjadi lebih serius tentang serangan sepihak terhadap Iran.
Hal itu dikarenakan negosiasi antara AS dengan Iran tampaknya semakin dekat dengan perjanjian awal yang mencakup ketentuan tentang pengayaan uranium yang dianggap Israel tidak dapat diterima.
Tindakan sepihak Israel terhadap Iran akan menjadi perubahan drastis terhadap pemerintahan Trump, yang telah menentang langkah tersebut.
Pemerintahan Trump saat ini tengah menanti tanggapan dari Iran mengenai usulan kerangka kerja kesepakatan nuklir.
Dan Trump secara terbuka mengatakan Teheran telah menjadi lebih keras dalam negosiasinya.
Gagasan adanya front baru dalam konflik yang sedang memanas telah mendorong pemerintahan Trump untuk memerintahkan semua kedutaan besar yang berada dalam jarak serang rudal, pesawat, dan aset Iran lainnya.
Para pejabat AS dan negara lain tengah waspada menunggu kemungkinan Israel menyerang Iran.
Salah satu kekhawatiran utama adalah pembalasan Iran terhadap personel atau aset AS di kawasan tersebut atas tindakan apa pun.
Baca juga: AS dan Iran Tegang Memicu Kenaikan Harga Minyak Mentah, Harga Minyak Mentah Naik Lebih dari 4 Persen
Israel, yang mengandalkan intelijen atau bantuan langsung dan logistik lainnya dari AS, mungkin berada dalam posisi untuk mengambil tindakan sepihak terhadap Teheran
Sumber yang dikenal dan pejabat tidak mengetahui adanya rencana keterlibatan AS dalam kemungkinan tindakan tersebut.
Amerika dapat mendukung dengan pengisian bahan bakar udara atau berbagi intelijen alih-alih dukungan kinetik, tetapi sumber dan pejabat juga tidak mengetahui rencana untuk itu, pada saat ini.
Pejabat AS telah mengumumkan bahwa karyawan yang tidak penting akan meninggalkan wilayah tersebut secara sukarela.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.