Kecelakaan Pesawat Air India
Mutu dan Keamanan Boeing Disorot Lagi usai Kecelakaan Air India Tewaskan Ratusan Orang
Kecelakaan Dreamliner Air India menewaskan ratusan orang dan memicu sorotan baru terhadap catatan keselamatan Boeing.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Sri Juliati
Boeing juga belum sepenuhnya lepas dari krisis setelah insiden lubang terbuka di pesawat 737 Max 9 milik Alaska Airlines pada Januari 2024.
Peristiwa tersebut mendorong reformasi internal besar-besaran, termasuk perombakan manajemen dan peningkatan pengawasan regulasi.
Dreamliner sendiri tak luput dari masalah produksi.
Tahun lalu, The New York Times melaporkan pengaduan dari insinyur internal bahwa ada potensi cacat struktural akibat pemasangan komponen yang tak sesuai prosedur.
Saat ini, Boeing tengah menghadapi tekanan publik dan investor.
Harga saham perusahaan sempat turun 5 persen di Wall Street pasca-kecelakaan.
Meskipun belum ada bukti bahwa Boeing bersalah dalam insiden ini, kepercayaan terhadap raksasa penerbangan asal AS itu kembali diuji.
Bulan lalu, Departemen Kehakiman AS dan Boeing mencapai kesepakatan non-penuntutan atas dua kecelakaan 737 Max.
Boeing setuju membayar denda lebih dari 1 miliar dolar AS dan mengakui telah menghalangi investigasi.
Baca juga: Trump: Kecelakaan Pesawat Air India Terburuk dalam Sejarah Penerbangan, AS Siap Bantu
Kesepakatan ini menuai kritik dari keluarga korban dan memunculkan pertanyaan tentang akuntabilitas korporasi.
Apakah tragedi Air India 171 akan memperburuk reputasi Boeing, atau menjadi titik balik bagi perbaikan menyeluruh, masih menunggu hasil penyelidikan.
Satu hal jelas: masyarakat dunia kini mengawasi setiap langkah perusahaan ini.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.