Konflik Iran Vs Israel
Hari Ketiga Perang Israel Vs Iran, Rudal dari Teheran Banjiri Langit Tel Aviv
Perang Israel-Iran memasuki hari ketiga. Kota-kota hancur, anak-anak tewas, perundingan nuklir ambruk, energi global terancam.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Perang terbuka antara Israel dan Iran memasuki hari ketiga pada Minggu (15/6/2025).
Kedua belah pihak saling serang rudal yang berujung menewaskan puluhan warga sipil.
Fasilitas vital kedua negara juga tak luput dari amukan rudal.
Hari Pertama: Serangan Kejutan Israel
Israel meluncurkan serangan kejutan terhadap Iran pada Jumat (13/6/2025) pagi.
Eskalasi ini menargetkan situs nuklir bawah tanah di Natanz, gedung militer, dan fasilitas penting lainnya.
Menurut laporan media Iran, sedikitnya 78 orang tewas akibat serangan hari pertama.
Di antaranya termasuk 60 orang yang terbunuh saat blok apartemen 14 lantai di Teheran dihantam rudal.
Sedikitnya 29 dari korban adalah anak-anak.
Iran Balas Serangan
Iran membalas dengan meluncurkan ratusan rudal balistik ke arah Israel pada malam harinya. Rudal menghantam kawasan Ramat Gan, Rishon Lezion, dan Tel Aviv, menewaskan tiga warga sipil Israel:
Baca juga: Iran Ancam Tutup Selat Hormuz usai Diserang Israel, Dunia Waspada Lonjakan Harga Minyak
Etti Cohen Engel (60-an) di Ramat Gan, Yisrael Aloni (73), Yevgenia Blinder (60-an) di Rishon Lezion.
Sekitar 80 orang lainnya terluka.
Militer Israel mengatakan sistem pertahanan udara berhasil mencegat sebagian besar rudal.
Namun 25 persen di antaranya berhasil lolos dan menghantam kawasan pemukiman.
Hari Kedua: Infrastruktur Energi Iran Dihantam
Israel melanjutkan kampanye militernya dengan menghantam ladang gas raksasa South Pars, kilang minyak dekat Teheran, dan depot minyak Shahran.
Kebakaran besar terjadi, dan Iran menghentikan sebagian produksi gas.
Gedung Kementerian Pertahanan Iran juga menjadi sasaran, meski hanya mengalami kerusakan ringan, menurut kantor berita Tasnim.
Akibat serangan ini, perundingan nuklir antara AS dan Iran yang dijadwalkan di Oman dibatalkan.
Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menyebut diskusi tak mungkin dilanjutkan "saat Iran menjadi sasaran serangan biadab".
Presiden AS Donald Trump memperingatkan Iran tentang "hal yang lebih buruk".
Akan tetapi dia menyebut pintu diplomasi masih terbuka jika Teheran menurunkan tajam program nuklirnya.
Iran juga memperingatkan akan menutup Selat Hormuz, jalur penting ekspor minyak dunia, jika Israel terus menyerang.
Hari Ketiga: Langit Tel Aviv Dihujani Rudal
Baca juga: Trump Dianggap Main Dua Kaki: Dukung Serangan Israel, tapi Minta Iran Lanjutkan Dialog Nuklir
Sirene serangan udara mulai berbunyi sekitar pukul 02.30 waktu setempat di Yerusalem dan Tel Aviv, disusul dengan ledakan besar yang terdengar di berbagai wilayah.
Beberapa rudal balistik terlihat melesat di langit Tel Aviv dan Yerusalem, sementara sistem pertahanan udara Israel berusaha mencegatnya.
Salah satu serangan paling mematikan terjadi di kota Tamra, Israel utara, ketika sebuah rudal menghantam sebuah rumah di kawasan pemukiman mayoritas warga Palestina.
Layanan ambulans Israel melaporkan bahwa tiga wanita tewas dalam insiden ini.
Sementara petugas tanggap darurat terlihat menyisir puing-puing rumah yang sebagian runtuh menggunakan senter.
Di lokasi lain, sebuah rudal menghantam gedung apartemen 10 lantai di wilayah Israel tengah.
Media Israel mempublikasikan gambar kerusakan parah dari bangunan tersebut.
Hingga pukul 03.30 waktu setempat, total korban yang dikonfirmasi akibat gelombang serangan semalam mencapai empat orang tewas dan 36 orang terluka.
Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran mengklaim bahwa rudal dan drone Iran menargetkan infrastruktur energi Israel, terutama produksi bahan bakar jet tempur.
IRGC memperingatkan bahwa serangan akan "lebih luas dan lebih berat" jika Israel tak menghentikan agresinya.
Ketegangan Meningkat, Dunia Cemas
Israel menyatakan kampanyenya bisa berlangsung berminggu-minggu.
PM Benjamin Netanyahu menyebut serangan ke Iran saat ini “belum seberapa”.
Ia lantas meminta rakyat Iran bangkit melawan ulama penguasa mereka.
Baca juga: Operasi Janji Sejati 3 Diluncurkan, Iran Gempur Israel dengan Rudal dan Drone, Haifa Terbakar
Sementara itu, organisasi HAM Israel B’Tselem menuduh pemerintah Netanyahu lebih memilih perang ketimbang diplomasi dan membahayakan seluruh kawasan.
Iran memperingatkan bahwa jika sekutu Israel membantu menembak jatuh rudal Iran, pangkalan militer mereka juga akan menjadi target.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.