Konflik Iran Vs Israel
Iran Ancam Tutup Selat Hormuz usai Diserang Israel, Dunia Waspada Lonjakan Harga Minyak
Iran mengancam akan menutup Selat Hormuz setelah diserang Israel. Dunia khawatir jalur vital minyak itu ditutup dan harga minyak melonjak.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Garudea Prabawati
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, dalam pidatonya mengutuk serangan Israel sebagai kejahatan perang dan berjanji akan ada “pembalasan yang sangat menyakitkan.”
Sementara itu, Menteri Pertahanan Iran, Nasrallah Nasirzadeh, mengatakan Iran tidak akan ragu untuk melawan secara terbuka jika serangan kembali terjadi.
Dampak Global dan Risiko Perang Lebih Luas
Amerika Serikat menyatakan tidak terlibat langsung dalam serangan Israel.
Namun Pentagon membantu menangkis serangan balasan dari Iran ke Israel bulan April lalu.
Meski begitu, jika Iran benar-benar menutup Selat Hormuz, negara-negara Barat, termasuk AS, diprediksi akan merespons secara militer untuk melindungi jalur perdagangan global.
Pada 2019, situasi serupa sempat terjadi ketika kapal tanker diserang di dekat Hormuz dan AS menyalahkan Iran.
Penutupan total belum pernah dilakukan dalam sejarah modern.
Baca juga: Maskapai Dunia Panik! 20 Lebih Penerbangan Dihentikan usai Serangan Balasan Iran ke Israel
Dengan eskalasi terbaru, banyak analis memperkirakan bahwa konflik Israel–Iran telah melampaui “perang bayangan” dan berubah menjadi konfrontasi terbuka.
Jika penutupan Hormuz terjadi, bukan hanya kawasan yang terguncang, tapi seluruh dunia bisa merasakan dampaknya melalui lonjakan harga energi dan kekacauan ekonomi global.
Jumlah Minyak yang Lewat Per Hari
Berdasarkan data terbaru dari U.S. Energy Information Administration (EIA):
Sekitar 20 juta barel minyak per hari mengalir melalui Selat Hormuz.
Berikut rincian tambahan:
Jumlah ini setara dengan 20 persen dari konsumsi minyak dunia setiap hari.
Sebagian besar minyak berasal dari negara-negara Teluk seperti Arab Saudi, Iran, UEA, Kuwait, dan Irak, yang dikirim ke pasar Asia, Eropa, dan Amerika Utara.
Selain minyak mentah, produk gas alam cair (LNG) juga melewati jalur ini—sekitar 25–30 persen dari total LNG global.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.