Konflik Iran Vs Israel
Kataib Hizbullah Ancam Serang Pangkalan AS Jika Mereka Terlibat Perang Israel Vs Iran
Kelompok bersenjata Irak mengancam akan serang pangkalan AS jika Washington membantu Israel dalam perang melawan Iran.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Kelompok bersenjata Irak yang didukung Iran, Kataib Hezbollah, mengancam akan menyerang pangkalan militer Amerika Serikat jika Washington ikut campur dalam perang Iran vs Israel.
Pernyataan ancaman itu disampaikan pada Sabtu (15/6/2025), di tengah meningkatnya kekhawatiran akan meluasnya konflik di kawasan.
“Iran tidak memerlukan bantuan siapa pun untuk menghadapi entitas Zionis kriminal,” kata kelompok itu dalam pernyataan resminya, dikutip dari The Cradle.
“Jika Amerika campur tangan, kami akan menyerang langsung semua kepentingan dan pangkalan AS di kawasan tanpa ragu-ragu.”
Minta Pemerintah Irak Tutup Kedubes AS
Kataib Hezbollah juga mendesak pemerintah Irak untuk mengambil sikap tegas dengan menutup Kedutaan Besar AS di Baghdad dan mengusir seluruh pasukan Amerika dari wilayah Irak.
Mereka menyebut kehadiran militer AS sebagai “ancaman paling nyata dan paling berbahaya” bagi keamanan nasional Irak dan stabilitas kawasan Timur Tengah.
Iran Hadapi Serangan Israel, Irak Dukung Iran
Ancaman Kataib Hezbollah muncul setelah tiga hari berturut-turut serangan udara besar-besaran Israel ke berbagai wilayah di Iran.
Perdana Menteri Irak Mohammad Shia al-Sudani telah berbicara dengan Presiden Iran Masoud Pezeshkian, menyatakan kesiapan negaranya membantu Iran menghadapi dampak serangan tersebut.
Sudani menegaskan bahwa keamanan Iran sangat penting bagi stabilitas regional, dan mengatakan Irak akan berupaya mencegah eskalasi lebih lanjut—termasuk menghentikan pelanggaran Israel terhadap wilayah udara Irak.
Baca juga: Iran Tegaskan Tidak Ada Negosiasi Gencatan Senjata Jika Gempuran Israel Terus Berlanjut
Iran Balas dengan Rudal dan Drone
Iran merespons agresi militer Israel dengan meluncurkan serangkaian serangan balasan menggunakan rudal balistik dan pesawat nirawak ke wilayah Israel.
Beberapa hari sebelum perang dimulai, Teheran telah memperingatkan bahwa semua pangkalan militer AS di Timur Tengah berada dalam jangkauan senjata Iran.
Pada 14 Juni, media pemerintah Iran menerbitkan peringatan langsung kepada AS, Inggris, dan Prancis, bahwa pangkalan militer regional dan kapal angkatan laut mereka bisa jadi target jika mereka mencoba menghentikan operasi Iran terhadap Israel.
Amerika Dituduh Bantu Israel Diam-diam
Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menuduh Amerika Serikat mendukung militer Israel dalam konflik yang sedang berlangsung.
Menurut kantor berita Associated Press (AP), sistem pertahanan udara dan kapal angkatan laut AS dilaporkan terlibat dalam upaya mencegat rudal Iran yang ditembakkan ke Israel.
Laporan Middle East Eye (MEE) pada 14 Juni juga menyebut bahwa AS diam-diam telah mengirim sekitar 300 rudal Hellfire ke Israel bahkan sebelum perang resmi dimulai.
Sementara itu, dua pejabat Israel mengatakan kepada Axios bahwa Presiden AS Donald Trump berpura-pura menentang perang secara publik, tapi sebenarnya telah memberikan lampu hijau diam-diam untuk menyerang Iran dan melanjutkan negosiasi nuklir.
“Kami mendapat lampu hijau yang jelas dari AS,” klaim seorang pejabat Israel.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.