Konflik Iran Vs Israel
Iran Tegaskan Tidak Ada Negosiasi Gencatan Senjata Jika Gempuran Israel Terus Berlanjut
Sikap keras Iran muncul setelah Israel melancarkan serangan militer mendadak pada Jumat (13/6/2025) pagi yang melumpuhkan situs nuklir.
Editor:
Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, DUBAI - Iran menolak untuk merundingkan gencatan senjata dengan Israel selama serangan Tel Aviv terus menggempur wilayahnya.
Informasi mengenai sikap Iran ini diungkapkan oleh seorang pejabat yang mengetahui langsung komunikasi tersebut kepada kantor berita Reuters pada hari Minggu.
Baca juga: Mengenal Fasilitas Nuklir Fordow, Situs Rahasia Iran yang Dibangun di Dalam Gunung
Penolakan Iran menandai potensi eskalasi konflik yang lebih luas di Timur Tengah.
"Iran memberi tahu mediator Qatar dan Oman bahwa mereka (Iran dan Israel) hanya akan melakukan perundingan serius setelah Iran menyelesaikan tanggapannya terhadap serangan pendahuluan Israel," kata pejabat tersebut, yang berbicara dengan syarat anonim kepada wartawan Reuters karena sensitivitas konflik.
Baca juga: Bantu Iran, Pasukan Hizbullah Lebanon Berpotensi Serbu Masuk Israel: IDF Kurangi Pasukan di Gaza
‘’Iran menegaskan bahwa negaranya tidak akan berunding saat diserang," lanjutnya, seperti dikutip dari Reuters pada Senin (16/6/2025).
Sikap keras Iran muncul setelah Israel melancarkan serangan militer mendadak pada Jumat (13/6/2025) pagi yang melumpuhkan situs nuklir Iran serta menewaskan Kepala Intelijen Korps Garda Revolusi Islam, Brigadir Jenderal Mohammad Kazemi dan wakilnya Jenderal Hassan Mohaqiq.
Menyikapi agresi ini, Iran bersumpah akan membuka "gerbang neraka" untuk membalas musuh bebuyutannya dalam konfrontasi yang kini menjadi pertempuran terbesar kedua belah pihak sejauh ini.
Lebih lanjut, pejabat yang merupakan narasumber Reuters itu juga membantah laporan media yang menyebutkan kalau Iran meminta Oman dan Qatar untuk melibatkan Amerika Serikat sebagai mediator gencatan senjata dan perundingan nuklir.
Ia menegaskan bahwa laporan media tersebut tidak akurat.
Sebagai informasi, Oman memang aktif memediasi perundingan nuklir antara Amerika Serikat dan Iran selama beberapa bulan terakhir.
Namun, peran Oman sebagai mediator ini tampaknya harus tertunda setelah putaran perundingan Iran-AS terakhir batal karena serangan besar-besaran Israel di Teheran.
Baca juga: Laporan Terbaru Israel: Serangan Rudal Iran Tewaskan 5 Orang, 92 Terluka
Qatar, disisi lain, berhasil memediasi kesepakatan pertukaran tahanan antara Iran dan Amerika Serikat pada tahun 2023.
Kedua negara Teluk ini dikenal memiliki hubungan baik dengan Iran dan AS.
Oman dan Qatar juga diketahui beberapa kali berkomunikasi langsung dengan Israel, menjadikan peran mereka sangat krusial dalam diplomasi regional. (Grace Sanny Vania)
Konflik Iran Vs Israel
Israel dan Iran Jauh dari Kata Damai, Perang Bayangan Sengit Intelijen hingga Serangan Siber |
---|
Mossad Israel Sukses Rekrut 'Orang Dalam' Nuklir Iran, Teheran Eksekusi Gantung Rouzbeh Vadi |
---|
Iran Bentuk Badan Baru di Era Perang Lawan Israel: Apa Itu Dewan Pertahanan Nasional? |
---|
Termasuk Alamat Rumah, Iran Klaim Punya Profil Lengkap Para Pilot Israel yang Ikut Perang |
---|
Iran Buka Suara Soal Operasi Rahasia, Bantah Incar Warga Sendiri di Eropa dan Amerika |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.