Konflik Iran Vs Israel
Situasi Memanas, Inggris Kerahkan Jet Tempur Typhoon Hadapi Konflik Iran-Israel di Timur Tengah
Inggris kirim jet tempur ke Timur Tengah di tengah konflik Iran-Israel. Starmer sebut langkah ini bagian dari dukungan darurat.
Penulis:
Gita Irawan
Editor:
Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Konflik Iran dan Israel semakin intens. Perdana Menteri Inggris Keir Starmer akan mengirim lebih banyak pesawat jet Royal Air Force (Angkatan Udara Inggris) ke Timur Tengah.
Starmer mengatakan pesawat tempur termasuk Typhoon dan pesawat yang mampu melakukan pengisian bahan bakar di udara sedang dikirim untuk dukungan darurat di seluruh wilayah.
Ia juga mengatakan situasinya bergerak cepat.
"Kami telah memindahkan aset ke wilayah tersebut, termasuk jet, dan itu untuk dukungan darurat di seluruh wilayah," kata Starmer kepada wartawan dilansir dari bbc.com pada Senin (16/6/2025).
"Pesan konstan kami adalah de-eskalasi, dan oleh karena itu semua yang kami lakukan, semua diskusi yang kami lakukan (dengan sekutu) berkaitan dengan de-eskalasi," ungkapnya.
Dia juga mengatakan telah berkomunikasi dengan Benjamin Netanyahu pada Jumat (13/6/2025) terkait keselamatan dan keamanan Israel.
Ia juga menegaskan kembali Inggris memiliki "kekhawatiran panjang" tentang program nuklir Iran dan mengakui hak Israel untuk membela diri.
"Saya melakukan diskusi yang baik dan konstruktif dengan Perdana Menteri Netanyahu kemarin (Jumat 13 Juni 2025), dan itu termasuk diskusi tentang keselamatan dan keamanan Israel, seperti yang Anda harapkan, antara dua sekutu," kata dia.
Baca juga: Iran vs Israel Hari ke-4, Apa yang Terjadi Sejauh Ini?
Alasan Inggris Kerahkan Pesawat Jet ke Timur Tengah
Sementara itu, pada Minggu (15/6/2025) kemarin, Menteri Keuangan Inggris Rachel Reeves enggan berkomentar terkait ke mana pesawat-pesawat jet Inggris dikerahkan.
Namun ia mengatakan situasi bergerak cepat dan akan menjadi kelalaian tugas bila tidak melakukan apapun yang memungkinkan untuk mengamankan personel dan markas-markas Inggris di Timur Tengah.
"Mengirim aset termasuk jet sebagai tindakan pencegahan adalah tindakan yang tepat," kata Reeves saat berbincang dalam program BBC, Sunday with Laura Kuenssberg.
Sebagaimana diketahui, Israel melakukan serangan udara yang menargetkan fasilitas nuklir dan tokoh-tokoh militer Iran pada Jumat (13/6/2025) dini hari dalam operasi bersandi Rising Lion.
Israel berdalih, serangan tersebut dilakukan untuk menghilangkan kemampuan Iran untuk mengembangkan senjata nuklir dan kemampuan produksi rudal hang mengancam keberadaan Israel.
Iran kemudian membalasnya dengan meluncurkan rudal-rudal balistiknya ke wilayah Israel.
Iran juga menyatakan berhak dan sah melakukan serangan balasan tersebut.
Akibatnya, sejumlah infrastruktur penting yang ada di wilayah kedua pihak rusak dan korban jiwa juga juga dilaporkan berjatuhan dari kedua pihak.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.