Konflik Iran Vs Israel
Dubes Israel: Hanya AS yang Bisa Ngebom Fasilitas Nuklir Fordow Iran dari Langit
Duta besar Israel untuk AS mengatakan hanya AS yang bisa mengebom fasilitas nuklir Fordow milik Iran dari langit karena tinggi keamanan di Fordow.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Duta besar Israel untuk Amerika Serikat (AS), Yechiel Leiter, mengatakan AS adalah satu-satunya negara yang bisa mengebom fasilitas nuklir Fordow milik Iran yang terletak di dalam gunung.
"AS adalah satu-satunya negara yang memiliki jenis bom yang dibutuhkan untuk menyerang situs nuklir bawah tanah Fordow milik Iran," kata Yechiel Leiter dalam sebuah wawancara dengan Merit TV pada Senin (16/6/2025).
Pabrik pengayaan nuklir Fordow terkubur dalam di pegunungan dekat Qom, di Iran utara, dan memiliki sentrifus canggih yang digunakan untuk memperkaya uranium hingga tingkat kemurnian tinggi.
Kedalaman pastinya tidak diketahui publik, tetapi beberapa sumber memperkirakan kedalamannya 80 hingga 90 meter.
"Agar Fordow dapat dihancurkan oleh bom dari langit, satu-satunya negara di dunia yang memiliki bom itu adalah Amerika Serikat."
"Dan itu adalah keputusan yang harus diambil Amerika Serikat, terlepas dari apakah mereka memilih untuk benar-benar melanjutkan tindakan itu atau tidak," lanjut Yechiel Leiter.
Duta besar tersebut sebelumnya mengatakan kepada Fox News bahwa serangan Israel terhadap Iran harus diakhiri dengan menghancurkan kekuatan nuklir Iran.
"Seluruh operasi, benar-benar harus diselesaikan dengan menyingkirkan Fordow," ujarnya pada Jumat (13/6/2025), setelah Israel meluncurkan serangan pertamanya ke Teheran.
Sementara itu, Nicholas Carl, manajer penelitian di Proyek Ancaman Kritis American Enterprise Institute, mengatakan Israel sejauh ini tidak menunjukkan mereka memiliki sarana untuk menembus pertahanan Fordow.
Sebelumnya, Israel dikabarkan mendesak AS untuk ikut dalam perangnya melawan Iran yang dimulai pada hari Jumat, 13 Juni 2025.
Pejabat Israel mengatakan permintaan tersebut termasuk membantu serangan terhadap fasilitas pengayaan uranium Fordow yang dibentengi.
Fasilitas bawah tanah itu, yang terletak jauh di dalam gunung, berada di luar jangkauan senjata konvensional Israel.
Baca juga: Trump: Iran Tak akan Menang, Sebaiknya Segera Negosiasi dengan Israel
Namun, pasukan AS di wilayah itu memiliki bom penghancur bunker dan pesawat pembom yang diperlukan untuk menyerang lokasi itu.
Menurut seorang pejabat Israel yang berbicara kepada Axios, Trump mengisyaratkan dalam percakapan baru-baru ini dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, ia akan mempertimbangkan untuk bergabung dalam operasi tersebut jika diperlukan.
Israel memulai serangannya terhadap Iran dalam Operasi Rising Lion yang diluncurkan pada Jumat (13/6/2025).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.