Konflik Iran Vs Israel
Israel Lenyapkan Shadmani, Serangan Besar Balasan Iran Meluncur dalam Beberapa Jam, AS Turun Tangan
IDF memperingatkan, serangan balasan Iran atas kematian Shadmani akan dilakukan dalam beberapa jam mendatang ke Israel.
Penulis:
Hasiolan Eko P Gultom
IDF Lenyapkan Shadmani, Serangan Besar Balasan Iran dalam Beberapa Jam ke Israel, AS Turun Tangan
TRIBUNNEWS.COM - Unit Juru Bicara Militer Israel (IDF), Selasa (17/6/2025) mengumumkan kalau Ali Shadmani, Kepala Staf Militer Iran yang juga salah satu orang kepercayaan terdekat Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei, tewas semalam dalam serangan udara yang ditargetkan di pusat kota Teheran.
Menurut militer Israel, serangan itu merupakan operasi gabungan oleh Direktorat Intelijen Militer dan Angkatan Udara Israel, berdasarkan intelijen akurat dan "kesempatan tiba-tiba."
Baca juga: Bantu Iran, Pasukan Hizbullah Lebanon Berpotensi Serbu Masuk Israel: IDF Kurangi Pasukan di Gaza
Jet tempur dilaporkan menyerang pusat komando berawak di jantung ibu kota Iran, menewaskan Shadmani.
Shadmani adalah komandan Markas Besar Darurat Angkatan Bersenjata Iran dan mengawasi Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) serta tentara aktif negara tersebut.
Ia ditunjuk untuk memimpin angkatan bersenjata Iran setelah pendahulunya, Alam Ali Rashid , tewas dalam serangan pembuka Operasi Rising Lion .
IDF menambahkan, di bawah kepemimpinan Shadmani, pos komando darurat "Khatam al-Anbiya" mengelola perencanaan perang Iran dan menyetujui operasi ofensif.
Menurut militer Israel, pelenyapan Shadmani secara langsung mengganggu rencana serangan Iran terhadap Israel dan merupakan pukulan telak bagi jajaran atas komando militer Iran.
"Pelenyapan Shadmani menambah serangkaian pembunuhan pimpinan militer paling senior Iran dan melemahkan rantai komando angkatan bersenjata Iran," bunyi pernyataan itu.
Dalam serangan pembuka operasi militer Israel, beberapa tokoh senior lain Iran juga dilaporkan tewas, termasuk komandan IRGC Hossein Salami, Kepala Staf Mohammad Bagheri, dan kepala intelijen IRGC Mohammad Kazemi, bersama dengan beberapa komandan senior dan ilmuwan nuklir.
Awal minggu ini, kantor berita pemerintah Iran, IRNA, melaporkan bahwa lima bom mobil meledak di Teheran menyusul serangkaian serangan udara Israel di seluruh negara tersebut.
Sumber-sumber Iran mengatakan ledakan itu juga menewaskan beberapa ilmuwan nuklir.

Serangan Balasan Iran dalam Beberapa Jam, AS Turun Tangan
Atas serangan presisi Israel tersebut, Iran memperingatkan kalau akan ada serangan rudal yang lebih gencar dalam beberapa jam mendatang.
Sementara itu, sejumlah, pesawat nirawak (drone) serang Iran sudah menargetkan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel untuk kedua kalinya pada Selasa.
"Sirene memperingatkan pemukim untuk mencari tempat berlindung. Sebelumnya, IDF mengatakan Angkatan Udaranya menembak jatuh pesawat nirawak yang menargetkan Dataran Tinggi Golan selatan," kata laporan media Israel, Ynet, Selasa.
Atas eskalasi ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmail Baqaei menyerukan kepada dunia untuk segera mengambil langkah-langkah guna mengakhiri perang.
"Kami menekankan perlunya segera mengambil langkah-langkah internasional dan regional guna menghentikan perang yang dipaksakan kepada Iran," katanya.
Kantor berita Iran, Fars Today melaporkan kalau komandan pasukan darat Iran mengancam akan melancarkan serangan baru "yang akan semakin intensif dalam beberapa jam mendatang."
Di tengah kondisi ini, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump memberi sinyal kalau negaranya akan turun tangan membantu Israel.
Trump mengatakan kalau dia ingin Iran menghentikan program nuklirnya sepenuhnya, menurut laporan di CBS.
Trump berbicara saat meninggalkan Kanada pada tengah malam, tempat ia menghadiri pertemuan puncak G7 pada Senin.
Trump meninggalkan pertemuan lebih awal untuk kembali ke Washington di tengah spekulasi bahwa Amerika Serikat mungkin bergabung dengan Israel dalam serangan terhadap Iran di luar bantuan yang diberikan dalam pertahanan Israel terhadap rudal Iran.
Namun, ia juga mengatakan sedang mempertimbangkan untuk mengirim utusannya, Steve Witkoff dan Wakil Presiden JD Vance untuk bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran guna menyetujui kesepakatan nuklir.
Dalam sebuah posting di platform Truth Social miliknya, Trump mengatakan penduduk Teheran harus segera dievakuasi, unggahan yang memicu kekhawatiran akan serangan Amerika ke Israel.
Serangkaian 20 rudal Iran menghantam Israel pada Selasa pagi setelah serangan sebelumnya pada malam hari dan dini hari.
Setidaknya dua roket menghantam wilayah utara Tel Aviv. Dua orang dibawa ke rumah sakit dan kerusakan dilaporkan terjadi.
IDF mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka telah membunuh Ali Shadmani, panglima militer Iran yang baru diangkat dalam serangan terhadap pusat komando di Teheran.
"Shadmani menjabat sebagai Kepala Staf dan Komandan Komando Darurat Angkatan Bersenjata Iran di masa perang," kata militer Israel.
"Ia memimpin Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) dan Angkatan Darat Iran.
IDF juga mengatakan telah menyelesaikan gelombang serangan semalam terhadap Iran Barat, yang menargetkan puluhan lokasi penyimpanan rudal dan drone serta peluncur rudal.
Sirene dinyalakan di Haifa dan beberapa lokasi di Israel utara pada Selasa pagi, tak lama setelah Iran melancarkan serangan rudal lainnya—serangan keempat dalam beberapa jam—ke wilayah Israel, IDF mengonfirmasi.
Militer mengatakan bahwa mereka berhasil mencegat satu rudal balistik.
Konflik Iran Vs Israel
Israel dan Iran Jauh dari Kata Damai, Perang Bayangan Sengit Intelijen hingga Serangan Siber |
---|
Mossad Israel Sukses Rekrut 'Orang Dalam' Nuklir Iran, Teheran Eksekusi Gantung Rouzbeh Vadi |
---|
Iran Bentuk Badan Baru di Era Perang Lawan Israel: Apa Itu Dewan Pertahanan Nasional? |
---|
Termasuk Alamat Rumah, Iran Klaim Punya Profil Lengkap Para Pilot Israel yang Ikut Perang |
---|
Iran Buka Suara Soal Operasi Rahasia, Bantah Incar Warga Sendiri di Eropa dan Amerika |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.