Konflik Iran Vs Israel
Iran Klaim Punya Kendali Penuh atas Langit Wilayah Israel, Zionis Tak Berdaya Lawan Serangan Rudal
Iran mengatakan serangan rudalnya menunjukkan bahwa mereka telah memperoleh kendali penuh atas langit wilayah Israel.
Penulis:
Nuryanti
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara militer Iran, Iman Tajik, mengklaim Teheran memiliki "kendali penuh atas langit" Israel.
Pernyataan yang disampaikan Iman Tajik itu merupakan upaya terbaru Teheran untuk meyakinkan khalayak di dalam negeri bahwa Iran memegang kendali setelah berhari-hari dibombardir oleh Israel.
Israel telah menembak jatuh sejumlah serangan rudal dan pesawat tak berawak Iran melalui sistem pertahanan rudalnya, tetapi beberapa rudal berhasil menembus dan menghantam negara itu.
"Serangan rudal malam ini menunjukkan bahwa kami telah memperoleh kendali penuh atas langit wilayah pendudukan dan penduduknya menjadi sama sekali tidak berdaya melawan serangan rudal Iran," katanya, Rabu (18/6/2025), dilansir The Times of Israel.
Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) mengatakan Iran telah mengirim pesan kepada sekutu Israel, Amerika Serikat, dengan menyerang sasaran Israel dengan rudal canggih baru.
IRGC mengatakan dalam siaran pers pada Rabu pagi dan menyusul gelombang ke-11 serangan hukuman Iran terhadap Israel, rudal Fattah generasi pertama, yang digunakan dalam salvo terbaru, berulang kali menembus pertahanan udara Israel.
Beberapa jam sebelumnya, Iran mulai menyerang target-target Israel.
Diberitakan IRNA, rekaman yang diambil dari dalam wilayah pendudukan menunjukkan rudal-rudal Iran menghantam target-target darat.
Sistem Iron Dome Israel terlihat tidak berfungsi untuk malam kedua berturut-turut dan melemparkan proyektil pertahanan ke Tel Aviv, yang menyebabkan kebakaran.
Setelah serangan itu, rekaman yang diambil oleh kamera ponsel mulai menunjukkan warga Israel yang panik dan berjalan di tengah reruntuhan bangunan yang diserang Iran.
Serangan Gencar Israel Hantam Teheran
Sementara itu, serangan udara Israel yang gencar menargetkan ibu kota Iran pada Rabu dini hari, sehari setelah Presiden AS, Donald Trump, menuntut "penyerahan tanpa syarat."
Saat AS mengirim pesawat tempur ke Timur Tengah, Trump mengeluarkan serangkaian pernyataan tentang konflik tersebut, termasuk memperingatkan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, AS tahu di mana dia bersembunyi tetapi tidak ada rencana untuk membunuhnya "setidaknya untuk saat ini."
Baca juga: AS Kirim Jet Tempur F-16, F-22, dan F-35 ke Timur Tengah di Tengah Konflik Iran Vs Israel
Pernyataannya memicu kebingungan tentang peran AS dalam konflik tersebut saat penduduk Teheran meninggalkan rumah mereka pada hari keenam kampanye udara Israel yang ditujukan pada program militer dan nuklir Iran.
Dikutip dari AP News, Israel sebelumnya memperingatkan, mereka dapat menyerang lingkungan di sebelah selatan Bandara Internasional Mehrabad, yang meliputi lingkungan pemukiman, instalasi militer, perusahaan farmasi, dan perusahaan industri.
Israel juga mengklaim telah membunuh Jenderal Ali Shadmani dari Iran, yang digambarkan Israel sebagai komandan militer paling senior yang tersisa di negara itu, di Teheran.
Shadmani kurang dikenal di negara itu sebelum diangkat minggu lalu ke peran seperti kepala staf sebagai kepala Markas Besar Pusat Khatam al-Anbiya Garda Revolusi paramiliter setelah terbunuhnya pendahulunya, Jenderal Gholam Ali Rashid, dalam serangan Israel.
Di sisi lain, Trump memperingatkan di media sosial, "semua orang harus segera mengungsi dari Teheran," menggemakan seruan militer Israel sebelumnya agar sekitar 330.000 penduduk di lingkungan pusat kota di sana mengungsi.
Teheran adalah salah satu kota terbesar di Timur Tengah, dengan sekitar 10 juta penduduk, yang kira-kira setara dengan seluruh populasi Israel. Orang-orang telah melarikan diri sejak permusuhan dimulai.
Ketika ditanya mengapa ia mendesak evakuasi, Trump berkata: "Saya hanya ingin orang-orang tetap aman."
Baca juga: Iran Minta Warganya Hapus Aplikasi WhatsApp, Khawatir Informasi Pengguna Bocor ke Israel
Pusat kota Teheran tampak sepi pada Selasa (17/6/2025) pagi, banyak toko tutup, begitu pula Grand Bazaar kuno, yang tutup hanya pada saat krisis, seperti selama protes antipemerintah tahun 2022 dan pandemi Covid-19.
Di jalan keluar dari Teheran ke arah barat, lalu lintas macet total.
Israel menegaskan serangan besar-besarannya diperlukan untuk mencegah Iran semakin dekat membangun senjata nuklir.
Serangan tersebut telah menewaskan sebanyak 224 orang di Iran.
Iran membalas dengan meluncurkan sekitar 400 rudal dan ratusan pesawat nirawak ke Israel.
Sejauh ini, 24 orang telah tewas di Israel.
Konflik tersebut meletus saat Israel terus bertempur di Jalur Gaza, tempat terjadinya penembakan hampir setiap hari sejak minggu lalu di dekat pusat-pusat di mana warga Palestina yang putus asa diarahkan untuk mengumpulkan makanan.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.