Konflik Iran Vs Israel
Jet Siluman F-35 AS yang Pernah Diejek Elon Musk, Iran Klaim Telah Menembaknya
Dalam perang melawan Iran, militer Israel menurunkan jet terbaru pesawat siluman F-35 buatan Amerika ini.
Editor:
Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, AS - Pada November 2024 lalu, beberapa saat setelah pemilihan presiden AS, orang terkaya dunia Elon Musk langsung membidik F-35 Joint Strike Fighter.
Dia menyebut pesawat seharga $100 juta per unit itu sebagai pesawat "usang" dan "bisa melakukan banyak hal, tapi tidak menguasai satu pun,"
Elon Musk berpendapat bahwa masa depan adalah milik pesawat nirawak, bukan jet berawak.
"Jet tempur berawak sudah ketinggalan zaman di era pesawat tanpa awak dan hanya membahayakan nyawa pilot," tulisnya di X kala itu.
Jatuh ditembak Iran
Dalam perang melawan Iran, militer Israel menurunkan jet terbaru pesawat siluman F-35 buatan Amerika ini.
Namun dalam empat hari pertempuran intens, Iran menyatakan telah menjatuhkan tiga jet siluman F-35 yang dipakai Israel.
Bahkan satu diantara pilot, yang disebut-sebut sebagai seorang perempuan, dilaporkan ditangkap hidup-hidup oleh pasukan Iran.

Tasnim News melaporkan, jet-jet F-35 itu dihantam sistem pertahanan Iran di wilayah barat, hanya beberapa saat setelah serangan udara besar-besaran Israel menghantam target militer dan sipil
Laporan dari The Cradle menyebut militer Iran berhasil menangkap pilot yang jatuh, memperkuat klaim sebelumnya.
Jika klaim ini benar maka mengundang perhatian besar sebab menadi sejarah pertama jatuhnya F-35 dalam medan tempur.
Klaim Berbeda
Meski demikian militer Israel klaim jet tempur F-35I Adir, varian jet siluman buatan Amerika, yang diturunkan Israel telah melakukan puluhan serangan jarak jauh terhadap sistem pertahanan udara yang diperkuat, lokasi rudal, dan fasilitas nuklir.
Pejabat Israel mengatakan pesawat itu terbang jauh ke wilayah Iran, menemui sedikit perlawanan, dan kembali tanpa satu pun kerugian yang tercatat.
Menurut Angkatan Udara Israel, F-35 mereka menetralkan aset pertahanan udara yang penting dan memberi pilot Israel keunggulan udara di sebagian besar wilayah udara Iran—suatu prestasi yang belum dapat ditiru oleh sistem tanpa awak.
Pesawat tempur F-35
Justin Bronk, seorang peneliti senior di Royal United Services Institute (RUSI), menjawab kritik terhadap F-35 yang dibandingkan dengan manfaat drone.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.