Konflik Iran Vs Israel
Iran Pamerkan Rudal Khorramshahr: ‘Senjata Kiamat’ Bermuatan 1,8 Ton yang Bisa Hancurkan Tel Aviv
Rudal Khorramshahr memiliki kemampuan hulu ledak seberat 1,8 ton dengan jangkauan hingga 2.000 kilometer, hingga dijuluki sebagai senjata mematikan
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM – Perang antara Iran VS Israel yang kian memanas, memaksa Teheran untuk menunjukkan kekuatan militernya dengan memamerkan rudal Khorramshahr.
Dijuluki sebagai senjata mematikan, lantaran rudal Khorramshahr memiliki kemampuan membawa hulu ledak seberat 1,8 ton dengan jangkauan hingga 2.000 kilometer.
Dengan jarak ini rudal Khorramshahr disebut-sebut mampu menjadi ‘Senjata Kiamat’, menghancurkan Tel Aviv dalam satu tembakan.
Iran pertama kali memperkenalkan dan memamerkan rudal Khorramshahr secara resmi pada tanggal 22 September 2017, bertepatan dengan Hari Angkatan Bersenjata Iran.
Dalam parade militer besar-besaran di Teheran, rudal ini digulirkan sebagai bagian dari demonstrasi kekuatan militer Iran kepada dunia.
Kemudian pada tahun 2023, versi terbaru dari rudal Khorramshahr-4 yang sering disebut “Khaibar” dipamerkan kembali secara lebih dramatis di sebuah acara resmi Kementerian Pertahanan Iran.
Versi ini menjadikannya salah satu rudal balistik jarak menengah dengan daya hancur terbesar di Timur Tengah.
Spesifikasi Rudal Khorramshahr
Menurut cuplikan video yang diunggah news18, rudal Khorramshahr telah melewati uji tembak yang diklaim berhasil menghancurkan sasaran secara tepat.
Penayangan tanggal dan lokasi uji coba tersebut tidak dijelaskan, namun video memperlihatkan peluncuran Khorramshahr dari silo atau peluncur darat, serta analisis pasca peluncuran yang menunjukkan kerusakan target.
Dalam kesempatan itu militer Iran juga memperlihatkan model rudal dan sistem kontrol peluncur yang modern, menegaskan teknologi domestik mereka sudah cukup untuk memproduksi rudal berkapasitas besar secara mandiri.
Baca juga: Misteri di Balik Ditembakkannya Rudal Sejjil Iran ke Israel, Mengapa Baru Diluncurkan Sekarang?
Rudal Khorramshahr merupakan salah satu rudal balistik jarak menengah (MRBM) tercanggih milik Iran.
Dengan panjang sekitar 13 meter dan ditenagai bahan bakar cairan hipergolik (hypergolic), memungkinkan rudal ini melaju dengan cepat sejauh 2.000 kilometer, mencapai kota-kota besar seperti Tel Aviv dan Riyadh.
Bahkan rudal ini disinyalir dapat mencapai Mach 8 di atmosfer dan Mach 16 saat melintas di luar atmosfer.
Menariknya rudal ini mampu membawa hingga 1,8 ton, menjadikannya salah satu rudal dengan kapasitas payload terbesar di kelasnya.
Rudal ini juga dapat diluncurkan dari kendaraan peluncur bergerak (TEL), yang meningkatkan mobilitas dan kesulitan deteksi oleh sistem satelit atau radar musuh.
Kementerian Pertahanan Iran menyatakan bahwa rudal Khorramshahr dirancang untuk memberikan efek jera strategis terhadap ancaman eksternal.
Dengan jangkauan dan daya hancur besar, rudal ini ditujukan sebagai alat pencegah serangan, bukan sekadar instrumen ofensif.
Selain itu, kemampuan rudal ini menembus sistem pertahanan udara modern menjadikannya salah satu senjata yang diperhitungkan dalam konflik di Timur Tengah, terutama dalam konfrontasi dengan Israel dan sekutu Barat.
Dari Mana Iran Mendapatkan Teknologi Ini?
Mengutip dari The Times of Israel, program rudal Iran dimulai beberapa dekade lalu.
Tepatnya setelah perang Iran-Irak pada 1980-an, Iran membeli rudal Scud dari Korea Utara dan Libya, yang menjadi dasar bagi rancangannya sendiri.
Pada tahun 1980-an, Garda Revolusi mengirim delegasi ke Suriah untuk memperoleh pengetahuan tentang cara memproduksi rudal-rudal ini secara lokal.
Dari kerja sama ini, Iran tidak hanya membeli produk jadi, tetapi juga belajar proses produksi dan sistem pemandu, lalu mulai membuat versi lokal dengan peningkatan akurasi dan jangkauan.
Hasilnya adalah Shahab-3 yang pada dasarnya merupakan versi Scud Korea Utara yang ditingkatkan dan diperbesar.
Kemudian pada dekade 1990-an, Iran disebut-sebut menerima bantuan teknis terbatas dari Tiongkok dan Rusia, baik secara langsung maupun melalui perusahaan swasta.
Adapun bantuan ini meliputi desain aerodinamika dan struktur rudal, teknologi propulsi dan bahan bakar cair serta sistem pemandu dan kontrol navigasi
Meskipun kedua negara menyangkal, laporan intelijen Barat menyebut bahwa beberapa insinyur dan teknologi komponen rudal berasal dari jaringan perusahaan luar negeri.
Dari situ Iran membangun jaringan industri pertahanan domestik di bawah Aerospace Industries Organization (AIO) yang bernaung di bawah Kementerian Pertahanan dan bekerja erat dengan Pasukan Garda Revolusi Iran (IRGC).
Pasukan IRGC, khususnya divisi Aerospace Force, menjadi ujung tombak dalam pengembangan dan pengujian rudal.
Mereka juga berperan menyebarkan teknologi ke kelompok proksi seperti Hizbullah di Lebanon dan milisi di Irak.
Untuk memperoleh komponen penting seperti giroskop, chip, dan logam, Iran diketahui memanfaatkan pasar gelap internasional dan jaringan perusahaan cangkang.
Beberapa komponen dibeli dari Asia dan Afrika menggunakan nama perusahaan palsu, menghindari pelacakan ekspor oleh negara-negara Barat.
Kini, negara tersebut memiliki salah satu program rudal paling maju di Timur Tengah, dengan rudal-rudal seperti Khorramshahr yang memiliki jangkauan hingga 2.000 kilometer dan hulu ledak seberat 1,8 ton.
(Tribunnews.com / Namira)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.