Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.212: Putin Mau Negosiasi dengan Zelensky, tapi dengan Syarat

TRIBUNNEWS.COM - Berikut perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-1.212 pada Kamis (19/6/2025).

Angkatan udara Ukraina mendeteksi pergerakan UAV Rusia di Kyiv pada pukul 01.06 waktu setempat.

Sebelumnya pada tengah malam, peringatan serangan udara berbunyi di Kyiv.

Putin Mau Negosiasi Langsung dengan Zelensky

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan ia siap bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tetapi hanya selama tahap akhir negosiasi.

Putin mengatakan ia hanya tidak ingin duduk berlama-lama di sana dan membagi-bagi masalah tanpa henti.

Sebelumnya, Putin menuduh Zelensky bukanlah presiden Ukraina yang sah karena masa jabatannya telah berakhir pada Mei tahun lalu dan menolak negosiasi dengannya.

Namun, Putin menunjukkan kelonggaran sikap akhir-akhir ini dengan mengatakan ia mungkin bertemu dengan Zelensky untuk negosiasi.

Putin Tidak Anggap Persenjataan NATO Jadi Ancaman

Putin membahas tentang NATO dalam wawancara meja bundar di St Petersburg dengan kantor berita internasional pada hari Kamis.

"Kami tidak menganggap persenjataan NATO sebagai ancaman bagi Federasi Rusia, karena kami mandiri dalam hal memastikan keamanan kami," kata Putin.

Baca juga: Zelensky Gagal Temui Trump di G7, AS Tolak Pernyataan Ukraina demi Fokus pada Perang Iran-Israel

Menurut laporan The Guardian, Rusia telah mendatangkan ribuan tentara Korea Utara untuk membantu mempertahankan wilayah Kursk yang diduduki Ukraina.

Mereka juga mengandalkan banjir senjata dan amunisi dari Korea Utara serta pesawat tak berawak dan rudal Iran untuk berperang di Ukraina.

Selain itu, Rusia juga menerima dugaan bantuan dari Tiongkok untuk terus mempersenjatai invasinya ke Ukraina.

Zelensky akan Hadiri Pertemuan NATO Bulan Ini

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dijadwalkan menghadiri pertemuan puncak NATO di Den Haag pada 24-25 Juni, menurut laporan sumber di kantor kepresidenan Ukraina mengatakan kepada kantor berita AFP pada hari Rabu.

"Keputusan akan dibuat pada malam pertemuan puncak. Ini hanya jadwalnya," kata sumber itu.

Ia menggambarkan pertemuan itu sebagai kesempatan untuk mempertahankan dukungan dan mempromosikan gencatan senjata.