Konflik Iran Vs Israel
Trump Alami Dilema, Tak Ingin AS Serang Iran tapi Siap Bertindak Hentikan Program Nuklir Teheran
Trump mengatakan ia tidak ingin melakukan serangan AS terhadap Iran, tapi siap bertindak menghentikan program nuklir Iran.
Penulis:
Nuryanti
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
Air berat membantu mendinginkan reaktor nuklir, tetapi menghasilkan plutonium sebagai produk sampingan yang berpotensi digunakan dalam senjata nuklir.
Itu akan memberi Iran jalan lain menuju bom di luar uranium yang diperkaya, jika memilih untuk mengejar senjata itu.
Sebagai informasi, Iran telah setuju berdasarkan kesepakatan nuklir 2015 dengan kekuatan dunia untuk mendesain ulang fasilitas untuk meredakan kekhawatiran proliferasi.
Pada tahun 2019, Iran memulai sirkuit sekunder reaktor air berat, yang pada saat itu tidak melanggar kesepakatan nuklir Teheran 2015 dengan kekuatan dunia.
Inggris pada saat itu membantu Iran mendesain ulang reaktor Arak untuk membatasi jumlah plutonium yang diproduksinya, menggantikan AS, yang telah menarik diri dari proyek tersebut setelah keputusan Presiden Donald Trump pada tahun 2018 untuk secara sepihak menarik Amerika dari kesepakatan nuklir.
Ringkasan Perkembangan Perang Israel-Iran
Dikutip dari Al Jazeera, berikut perkembangan terkini dalam perang Israel dan Iran:
Israel mengatakan pihaknya telah menghancurkan markas besar keamanan internal Iran di Teheran, sementara lebih banyak ledakan dilaporkan di kota Karaj, Iran, dan bandara Payam di dekatnya.
Baca juga: Iran Menyerbu Israel dengan Menggunakan Rudal Balistik Sejjil, Rudal Generasi Baru

Sirene serangan udara berbunyi di Israel bagian tengah setelah Iran menembakkan lebih banyak rudal ke negara itu. Israel mengatakan proyektil itu berhasil dicegat.
Presiden AS Donald Trump menolak mengatakan apakah ia telah membuat keputusan mengenai apakah akan bergabung dengan kampanye Israel.
Hal ini terjadi setelah Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei mengatakan Iran tidak akan menerima “perang yang dipaksakan” dan memperingatkan bahwa keterlibatan AS dalam serangan terhadap Iran akan membawa “konsekuensi yang tidak dapat diperbaiki”.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Moskow telah menghubungi Israel mengenai pekerjanya di Iran, dan menyerukan diakhirinya pertempuran antara kedua negara.
Jumlah korban tewas akibat serangan Israel terhadap Iran telah meningkat menjadi lebih dari 240 orang, termasuk 70 wanita dan anak-anak.
Lalu, setidaknya 24 orang tewas dalam serangan Iran terhadap Israel.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.