Konflik Iran Vs Israel
Iran Dituduh Langgar Gencatan Senjata, Israel Ancam Serang Balik: ''Teheran Akan Gemetar''
Avigdor Liberman dari pihak oposisi pemerintahan Netanyahu turut ikut memperingatkan agar militer Israel tidak tinggal diam.
Penulis:
Danang Triatmojo
Editor:
Acos Abdul Qodir
Mereka menyebut tidak ada aktivitas ofensif yang dilancarkan sejak kesepakatan gencatan berlaku.
Ketegangan ini terjadi beberapa jam setelah pemerintah Israel mengizinkan warganya keluar dari tempat penampungan, menandakan stabilitas situasi pasca-gencatan.
Namun, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, langsung menginstruksikan serangan balasan dengan intensitas tinggi terhadap target di Teheran.
Ia menyebut tindakan itu bagian dari kebijakan resmi Israel bila kesepakatan damai dilanggar.
Kronologi Gencatan Senjata Israel- Iran usai Perang Sengit 12 Hari

Pada medio Juni 2025, konflik militer antara Israel dan Iran mencapai intensitas tinggi, setelah Israel melancarkan serangan udara terhadap fasilitas nuklir Iran. Iran merespons dengan peluncuran rudal balistik dan drone ke wilayah Israel pada 13–14 Juni 2025.
Ketegangan ini berlangsung selama 12 hari, sebelum akhirnya Amerika Serikat—melalui Presiden Trump—mengumumkan terjalinnya kesepakatan gencatan senjata pada 23 Juni, dengan Qatar berperan sebagai mediator.
Kronologi Gencatan Senjata Israel–Iran:
- 13 Juni 2025 – Israel melancarkan serangan udara terhadap fasilitas nuklir dan militer Iran (Operasi “Rising Lion”).
- 13–14 Juni – Iran membalas dengan meluncurkan lebih dari 150 rudal balistik dan 100 drone ke wilayah Israel.
- Selama 12 hari (13–23 Juni) – Aksi serangan bolak-balik berlangsung intens, menimbulkan kerusakan dan korban di kedua belah pihak .
- 22 Juni – AS menyerang tiga fasilitas nuklir Iran, yang memicu tanggapan Iran berupa serangan rudal ke pangkalan AS di Qatar.
- 23 Juni – Presiden Trump mengumumkan kesepakatan gencatan senjata, yang mulai berlaku secara bertahap. Iran memulai perlambatan ofensifnya, diikuti Israel dalam 12 jam ke depan.
- Qatar menyatakan sebagai mediator, sedangkan Iran dan Israel mengonfirmasi keterlibatan mereka; Israel mengakui sudah menghentikan operasi militer setelah kesepakatan diumumkan.
- 24 Juni pagi (waktu Tehran) – Iran melaporkan tidak ada pelanggaran gencatan oleh negaranya, meskipun ada klaim peluncuran rudal sesaat sebelum pernyataan resmi gencatan masuk .
- 24 Juni siang – Israel mengatakan akan menindak jika Iran terbukti masih melancarkan serangan, sementara PBB menyerukan kepatuhan penuh atas kesepakatan.
- 24–25 Juni – Meski ada ketegangan residual, tidak ada serangan berat baru; ace Israel berada dalam posisi siaga tinggi.
Kesimpulan: Gencatan senjata terjadi setelah 12 hari konflik sengit, dimediasi AS dan Qatar, serta ditandai dengan penundaan serangan oleh kedua belah pihak—walau ketegangan dan risiko pelanggaran tetap ada.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.