Konflik Iran Vs Israel
Iran Murka, Tolak Gencatan Senjata dan Umumkan Perang Total ke AS–Israel
Iran tolak gencatan senjata meski desakan PBB meningkat. Serangan balasan ke Israel dan AS akan ditingkatkan di tengah krisis kawasan.
Penulis:
Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor:
Glery Lazuardi
Iran Murka, Tolak Gencatan Senjata dan Umumkan Perang Total ke AS–Israel
TRIBUNNEWS.COM, TEHERAN - Krisis geopolitik di Timur Tengah mencapai titik panas.
Seorang pejabat tinggi Iran menegaskan bahwa Teheran menolak seluruh usulan gencatan senjata dari pihak manapun, termasuk dari Dewan Keamanan PBB, di tengah rentetan serangan militer dari Amerika Serikat dan Israel.
Pernyataan keras itu disampaikan di tengah meningkatnya kekhawatiran global atas eskalasi konflik bersenjata yang berpotensi menyulut perang kawasan.
Dalam pernyataannya kepada CNN, Selasa (24/6/2025), pejabat Iran tersebut menuding musuh-musuh negaranya hanya menyodorkan janji-janji damai penuh tipu daya.
“Iran tidak menerima usulan gencatan senjata dan tidak melihat alasan untuk itu,” tegasnya.
Iran disebut akan terus melakukan perlawanan militer hingga tercapai perdamaian abadi, bukan sekadar kesepakatan palsu di atas kertas.
“Musuh saat ini tengah melancarkan agresi langsung terhadap kami, dan Iran hampir mengintensifkan serangan balasannya, tanpa mau mendengarkan kebohongan dari mereka,” ujarnya lagi.

Baca juga: Qatar Buka Kembali Wilayah Udaranya Setelah Serangan Rudal Iran Ke Pangkalan Udara AS Berakhir
Serangan Udara Amerika Memicu Kecaman Dunia
Gelombang penolakan terhadap serangan udara AS terhadap tiga fasilitas nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan datang dari berbagai negara besar.
China, Rusia, dan Pakistan dengan cepat mengajukan rancangan resolusi ke Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera dan tanpa syarat.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, menilai langkah militer Amerika sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap Piagam PBB dan memperparah ketegangan Timur Tengah.
“Dewan Keamanan tidak dapat tinggal diam. Kami mendesak penghentian kekerasan, perlindungan warga sipil, dan kembali ke jalur negosiasi,” ucap Guo.
Namun, harapan akan adanya keputusan bulat menghadapi rintangan besar.
AS diperkirakan akan menggunakan hak vetonya jika rancangan resolusi itu dianggap mengancam kepentingannya.
Baca juga: 5 Fasilitas di Iran Jadi Target Israel, Tel Aviv Jatuhkan Sekitar 100 Bom, Katz Beri Ancaman
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.