Konflik Iran Vs Israel
Kemenlu Iran Sebut Serangan di Pangkalan AS di Qatar adalah 'Latihan Membela Diri'
Jubir Kemenlu Iran mengatakan serangan Iran terhadap pangkalan militer AS di Qatar adalah latihan membela diri dan sah sesuai Pasal 51 Piagam PBB.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baghaei, mengatakan serangan rudal terhadap pangkalan Amerika Serikat (AS) di Al Udeid, Qatar, merupakan respons yang sah berdasarkan Pasal 51 Piagam PBB.
Ia menegaskan serangan tersebut adalah tindakan yang sah sebagai upaya membela diri dari serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran di Isfahan, Natanz, dan Fordow.
"Serangan itu merupakan balasan atas agresi tak beralasan terhadap integritas teritorial dan kedaulatan nasional Iran yang dilakukan AS pada hari Minggu, ketika menyerang tiga lokasi nuklir Iran," tulis Esmaeil Baghaei di X pada hari Selasa (24/6/2025).
Ia menekankan Iran menghargai hubungannya dengan negara-negara tetangga.
Selain itu, juru bicara tersebut memperingatkan AS sedang mencoba untuk menimbulkan “perpecahan” di kawasan tersebut, seperti diberitakan Al Jazeera.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengumumkan gencatan senjata antara Israel dan Iran akan berlaku mulai hari Selasa, 24 Juni 2025 pukul 4 pagi waktu setempat.
Menurut pengumuman Trump, Iran akan memulai gencatan senjata terlebih dahulu, diikuti oleh Israel 12 jam kemudian, dan pada pukul 24:00, keduanya akan mengakhiri perang 12 hari.
Menyusul pernyataan Trump, Perdana Menteri Israel Netanyahu mengumumkan Israel menerima gencatan senjata tersebut, namun menegaskan akan merespons jika ada pelanggaran.
Beberapa jam setelah pernyataan Trump dan Netanyahu, Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran mengonfirmasi gencatan senjata dengan Israel untuk mengakhiri perang selama 12 hari terakhir.
Namun, kedua pihak saling tuduh atas pelanggaran terhadap perjanjian tersebut.
Israel menuduh Iran meluncurkan rudal setelah gencatan senjata disepakati, sementara itu, Iran menuduh Israel melanjutkan serangannya hingga pukul 9 pagi waktu setempat.
Baca juga: Israel Tuduh Iran Langgar Gencatan Senjata, IDF Akan Luncurkan Serangan ke Jantung Teheran
Sebelumnya, Israel memulai serangan ke Iran pada hari Jumat, 13 Juni 2025 dengan dalih untuk melenyapkan program nuklir Iran yang dianggap sebagai ancaman.
Sebagai respons, Iran menembakkan rudal ke Tel Aviv, Haifa, hingga Yerusalem yang diduduki.
Menyusul serangan itu, Israel meminta bantuan militer dari sekutunya, Amerika Serikat, untuk menghancurkan fasilitas nuklir Iran, khususnya Fordow yang terletak di dalam pegunungan.
Pada Minggu, 22 Juni, AS meluncurkan 14 bom penembus bunker GBU-57 dari tujuh pesawat B-2 Spirit ke tiga lokasi nuklir Iran: Isfahan, Natanz, dan Fordow.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.