Konflik Iran Vs Israel
Ancaman Terakhir Netanyahu: Israel Tak Segan Bakal Serang Iran jika Coba Bangun Program Nuklir Lagi
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu tak segan-segan akan menyerang Iran lagi bila negara tersebut mencoba membangun program nuklir kembali.
Penulis:
Whiesa Daniswara
Editor:
timtribunsolo
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengancam Iran akan menyerang negara tersebut bila mencoba membangun program nuklir lagi, Selasa (24/6/2025).
Pernyataan Benjamin Netanyahu ini muncul gencatan senjata berlangsung beberapa jam.
Netanyahu tak segan-segan akan memperbarui permusuhan dengan Iran bila masih nekat membangun program nuklirnya.
"Israel akan bertindak dengan tekad yang sama jika Iran mencoba memulihkan program nuklirnya setelah kerusakan yang dialami fasilitasnya akibat serangan AS dan Israel," kata Netanyahu, dikutip dari Al Jazeera.
Sementara itu, Presiden Iran Masoud Pezeshkian telah mengumumkan berakhirnya perang 12 hari dengan Israel pada Rabu (25/6/2025).
Pezeshkian mengatakan, ia mengumumkan berakhirnya perang dengan Israel ini setelah tercapainya gencatan senjata.
"Hari ini, setelah perlawanan heroik bangsa kita yang hebat, yang tekadnya membuat sejarah," kata Pezeshkian, dikutip dari IRNA.
"Kita menyaksikan tercapainya gencatan senjata dan berakhirnya perang 12 hari yang dipaksakan oleh petualangan dan provokasi Israel," lanjutnya.
Pezeshkian mengatakan Israel telah dijatuhi "hukuman berat dan bersejarah" karena setuju menghentikan kampanye militernya.
Perang ini berakhir berkat kemauan dan kekuatan bangsa Iran yang besar," imbuhnya.
Setelah pengumuman berakhirnya perang, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan negaranya akan “menghormati” gencatan senjata dengan Iran.
Baca juga: Panglima Militer Israel Sebut Konfrontasi dengan Iran Belum Berakhir: Tak Ada Waktu Berpuas Diri
"Saya tegaskan bahwa Israel akan menghormati gencatan senjata – selama pihak lain juga menghormatinya," kata Katz setelah menelepon Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth, dikutip dari Al Jazeera.
Dalam sebuah posting di X, Katz mengatakan dia berterima kasih kepada AS atas "keputusan berani Presiden AS Donald Trump untuk bertindak bersama Israel melawan ancaman nuklir Iran".
"Hegseth memuji Israel dan (militer) atas pencapaian bersejarah yang dibuat," tambahnya.
Katz mengatakan keduanya juga “sepakat untuk memperdalam kerja sama keamanan AS-Israel yang erat”, menandakan keselarasan yang berkelanjutan antara sekutu setelah konflik 12 hari.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.